Roys Mahkota
--
106 T Rupiah, 23 ribu orang. Berarti rerata 4,6 M per orang. Korbannya rerata golongan menengah atas dong. Benar kata Koh Liang Yang An, literasi finansial para korban ini “very poor”. Mengapa mereka tidak beli Government Bonds saja? Dengan modal Rp 4 M lebih itu mereka bisa dapat kupon minimal Rp 20 juta per bulan. Pemerintah Jepang atau Tiongkok misalnya gencar mendorong warga negaranya membeli obligasi/bonds yang diterbitkan tentunya dalam mata uang lokal. Tentu dengan iming-iming imbalan yang relatif lebih besar dari bunga bank. Tiongkok misalnya berhasil “menjual” government bonds setara dengan dua pertiga PDB/GDP. Sebuah sukses besar. Dengan demikian pemerintah efektif mengendalikan peredaran uang sekaligus punya modal membangun infrastruktur maupun suprastruktur. Harapan saya adalah ke depan pemerintah kita bisa meniru pemerintah Jepang atau Tiongkok. Agar tidak terjadi lagi kasus investasi yang menyedihkan macam ini.
AnalisAsalAsalan
Dugaan saya, sebenarnya polisi dan jaksa juga ragu tentang tindak pidana kasus ini. Namun, karena ini kasus dengan uang besar dan berdampak besar, maka polisi dan jaksa mencari-cari pasal pidana. Setidaknya mereka sudah berusaha maksimal. Hukum tetaplah hukum. Kalau tidak puas bisa banding. Jangan menghakimi hakim yang telah memutus perkara -- tidak empati lah; dapat uang berapa lah, dst. Pelajaran berharga -- beberapa waktu lalu diulas para perusuh: Hasil tidak akan mengkhianati proses. Nasabah harus jeli, teliti, dan waspada. Kalau tidak tahu bahkan tidak mau tahu proses -- kok bunganya bagus -- ya jangan berharap hasilnya bagus. Btw, tulisan selisih bunga hanya 2% dari bunga deposito bank yang paling tinggi kok tidak sesuai berita yang beredar di semua media. Bunga yang ditawarkan adalah 9-12%, sedangkan bunga deposito bank konvensional 5-7%. Berarti, 2% adalah selisih bunga terendah KSP Indosurya (9%) dikurangi bunga tertinggi deposito (7%).
Fa Za
Bungur kada ba akar, bungul kada ba akal
Yogha 1988
Hmmmm... Biasanya ada udang dibalik Bakwan. Org2 KSP pasti punya backup ke semua lini. Beda sama Bentjok ame temennye yg ndak mau bagi2 ke oknum. Ini kasus sakti. Dana jebol karena pas covid semua sistem ponzi akan gelundung karena aliran sungai cashflow kering. Itulah riba... Akan meletus saat tiba. Sedunia. Bukan hanya Indonesia.
Otong Sutisna
Hehehe mungkin banyak juga ikan teri lagi belajar menjadi hiu, atau ikan teri yang pingin terlihat seperti ikan hiu....maka siteri memoles dirinya seperti hiu.... Ah udah dulu membahas ikan, takut dapat sepeda dari pak presiden.
*) Dari komentar pembaca http://disway.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: