Dari Gitar Buatannya, Kisah Heri Meeng yang Hampa tanpa Regenerasi (2)

Dari Gitar Buatannya, Kisah Heri Meeng yang Hampa tanpa Regenerasi (2)

Heri Meeng saat menyetem nada pada gitar buah tangannya.-Tiko Heryanto-radartasik.disway.id

TASIKMALAYA, RADARTASIK – Masih ingat gitar dengan merek Tilazo Pantosa? Alat musik melodis yang mengeluarkan bunyi atau suara itu, kini bisa dibeli di Tasikmalaya. 

Karena memang, produk gitar satu ini merupakan produk lokal yang tak kalah berkualitas dibanding dengan gitar buatan luar negeri sekalipun.  

Brand Tilazo Pantosa, mirip dengan nama-nama atau merek di benua Eropa. Khususnya seperti di Italia atau Spanyol.

Gitar ini merupakan buah karya Heri Meeng. Kini beberapa musisi tanah air mulai membelinya. Di belakang Heri, ternyata masih ada sosok orang penting.

BACA JUGA:Dari Gitar Buatannya, Kisah Heri Meeng Bertemu Perempuan Misterius Pemberi Uang Jutaan Rupiah (bagian 1)

Menjual karya dengan nilai jutaan rupiah, senangnya bukan kepalang. Tapi butuh proses, seperti perjalanan Heri.

Dia mengisahkan, sebelum menapaki beberapa pameran gitar, Heri tak pernah terlintas memproduksi beragam jenis gitar. Baik gitar akustik atau elektrik sekalipun. Sekalinya membuat, lalu hanya dipajang. 

“Laku syukur, gak laku ya buat dipakai aja,” ungkap pria berperawakan jangkung ini.  

Aktivitas lain di dunia per-gitar-an yakni membuka servis. Atau variasi gitar. 

BACA JUGA:Kisah Sukses Seniman Pembuat Gitar, dari Desa Wargakerta Ikut Pameran di Hotel Bintang Lima

Seiring waktu, gitar yang dipajang di bengkelnya ini dilirik seorang calon pembeli yang didampingi orang tuanya. Belakangan, orang tersebut jadi konsumen yang membelinya secara langsung di bengkel.

Bengkel gitar ini berada tepat di samping kiri rumahnya. Cukup sederhana. “Dulu dipakai bengkel motor dan cat. Sekarang jadi bengkel gitar,” sahutnya. 

Gitar klasik yang dipajang di bengkelnya itu akhirnya ‘dilepas’ juga. “Saya jual di bawah satu juta. Saat itu belum tahu berapa angka yang harus ditawarkan. Tapi laku dengan harga segitu, sudah bersyukur,” beber dia. 

Selang beberapa menit setelah transaksi selesai, pembeli lantas pulang. Di bengkel, Heri tidak sendirian. Kebetulan ada tetangga barunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: