Dari Gitar Buatannya, Kisah Heri Meeng yang Hampa tanpa Regenerasi (2)

Dari Gitar Buatannya, Kisah Heri Meeng yang Hampa tanpa Regenerasi (2)

Heri Meeng saat menyetem nada pada gitar buah tangannya.-Tiko Heryanto-radartasik.disway.id

BACA JUGA:Buat Biaya Pengobatan, Sang Anak Lelang Gitar Almarhum Deddy Dores

Kagetnya, tetangga barunya itu lantas setengah memarahi, karena menjual gitar dengan harga miring. “Tau harganya segitu, mening saya yang beli,” ulas Heri menirukan percakapan tetangga barunya itu. 

Selidik punya selidik, pria yang merupakan tetangga barunya itu adalah Muaz Malik.

Pria sarjana musik jebolan Sekolah Tinggi Musik Bandung. Dia berada di sana karena menikahi gadis asal Kampung Raweuy, Desa Wargakerta, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya.  Sekaligus tetangga Heri. 

“Awalnya saya juga hampir marah. Kok baru saja kenal sudah bersikap seperti itu,” sahut Heri.

BACA JUGA:Kisah Bocah Asal Indramayu yang Nyaris Dioperasi Karena Tak Sengaja Telan Kunci Saat Main HP

Dari sekian gitar yang dipajang, Muaz meraba lalu memainkannya. “Skil dan kemampuannya bikin saya kaget. Istilah dan nama mulai tangga nada diburudulkeun. Termasuk variabel pada gitar, semuanya dibelejeti. Di akhir obrolan, Muaz nyuruh saya ke Bandung,”  kenangnya.

Heri kemudian menyadari. Pantas saja Muaz Malik setengah marah karena gitar buatannya berkelas. 

Dari ladang obrolan dan bimbingan Muas Malik, Heri kian memahami tidak sekadar wujud dari gitar. Secara teori serta fungsinya kian dipahami betul. 

“Sejak dari itu, merek gitar saya patenkan. Termasuk mulai sedikit-sedikit memproduksi beragam jenis gitar. Biola juga,” kata dia. 

BACA JUGA:So Sweet, Pasangan Suami Istri Ini Berhasil Jalani Wisuda Bareng di UMP

Hasil produksi dan barang setengah produksi diboyong dalam Jabar Gaya Expo 2022 bertempat di Gastro Market Jalan  Diponegoro No 27 Bandung.

Pameran itu satu gedung dengan hotel bintang lima, Pullman Grand Central Bandung yang berlangsung sejak tanggal 26 hingga 31 Juli 2022 lalu. 

Sekadar diketahui, gitar Tilazo Pantosa, pengolahan mulai awal hingga 90 pesen mengandalkan manual. Tanpa bantuan mesin. 

Misalnya untuk meratakan permukaan kayu, Heri Meeng menggunakan potongan kaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: