Konservasi Bambu di Desa Wargakerta Terwujud, Berawal dari Mimpi Warga 'Gaet' Yayasan Sateja Bumi Pertiwi

Konservasi Bambu di Desa Wargakerta Terwujud, Berawal dari Mimpi Warga 'Gaet' Yayasan Sateja Bumi Pertiwi

Penandatanganan kerja sama konservasi bambu antara di Desa Wargakerta yang ditandatangani langsung Nurul Muhtadin sebagai kepala desa (peci hitam) dari pihak Yayasan Sateja Bumi Pertiwi ditandatangani oleh Ketua Yayasan Muhammad Kunia Waluyajati (baju put-Tiko Heryanto-radartasik.disway.id

KABUPATEN TASIK, RADARTASIK.COM – Mimpi warga menggaet Yayasan Sateja Bumi Pertiwi dalam pemanfaatan dan penyelamatan lahan di Desa Wargakerta, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, akhirnya terwujud.

Tiga titik kawasan yang bakal menjadi lahan konservasi bambu, satu persatu mulai terwujud. 

Salah satunya penanaman pohon bambu di kawasan Kampung Cibogo Blok RT 18 RW 05, Sabtu 10 September 2022. Di kawasan ini telah ditanam 200 pohon bambu berbagai jenis. 

Penanaman pohon bambu di Desa Wargakerta ini sebetulnya sudah dibahas sejak bulan Juni lalu. 

BACA JUGA:Konservasi Bambu Desa Wargakerta Kabupaten Tasik Dapat Dukungan, Sekda: Kecantikan Tasik Terkubur

Seperti pernah disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tasikmalaya Dr. H. Mohamad Zen. 

Kepada radartasik.disway.id, sekda mendukung rencana pemerintah Desa Wargakerta, Kecamatan Sukarame, menjadi kawasan konservasi bambu.


Penanaman bambu di lahan konservasi Kampung Cibogo Blok RT 18 RW 05 Desa Wargakerta, Sabtu 10 September 2022. -Tiko Heryanto-radartasik.disway.id 

Dukungan Sekda Dr H Mohamad Zen ini disampaikan dalam pertemuan di Desa Wargakerta bersama Yayasan Sateja Bumi Pertiwi tepatnya pada Sabtu 25 Juni 2022 lalu. 

“Sebetulnya kami sedang mencari (mitra) untuk penyelamatan dan pemanfaatan lahan di Kabupaten Tasikmalaya. Kebetulan ini (Yayasan Sateja Bumi Pertiwi, Red) datang. Alhamdulillah dan kami mendukung (korservasi bambu),” ungkapnya.

BACA JUGA:Naik Motor, Wali Kota Tasik Inspeksi Aset Bukit dan Lahan Konservasi

Kabupaten Tasikmalaya, sebut mantan Kepala Dinas Pertanian itu, sangat potensial dijadikan lahan konservasi tanaman bambu. 

“Tahun 2012 kami sudah dikunjungi timnya kerajaan Oman. Sebulan lebih lah di sini (Kabupaten Tasikmalaya, Red) dan kami fasilitasi. Hasilnya mereka menganggap bahwa Tasik ini sangat potensial (jadi lahan konservasi bambu, Red),” ulas dia.

Mohamad Zen mengibaratkan bahwa Kabupaten Tasikmalaya ini adalah sosok wanita cantik. Namun sayang, kata dia, kecantikan ini tidak nampak ke permukaan, karena belum mampu bersolek. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: