Gay Dominasi Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Cirebon

Gay Dominasi Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Cirebon

Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Cirebon didominasi kalangan gay.-Foto: Andri Wiguna/radarcirebon.com-

BACA JUGA: DPRD: Pangandaran Harus Serius Tangani HIV dan Aids

”Untuk kriteria populasi kunci yang kita lakukan screening, untuk LSL ini paling banyak jumlahnya, dalam 7 bulan terakhir saja ada 46 kasus baru,” ujarnya.

Diterangkan Lukman, bertambahnya kasus baru HIV/AIDS bisa karena beberapa faktor dari mulai perilaku seks yang tidak aman yang tidak menggunakan kondom sampai dengan perilaku sering berganti-ganti pasangan.

Selain itu, penggunakan narkoba dengan jarum suntik juga membuat potensi penyebaran HIV/AIDS menjadi semakin besar.

”Kesadaran untuk melakukan pencegahan penyebaran HIV harus menjadi tugas bersama, kita sudah melakukan sosialisasi dan edukasi, dibantu juga oleh beberapa organisasi yang concern di masalah HIV,” katanya.

BACA JUGA: Dinkes Siap Validasi Data ke BPS Soal Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Tasik Meningkat

”Ada juga relawan yang tidak henti-hentinya menyampaikan bahaya dari HIV/AIDS yang sampai dengan sekarang belum ditemukan obatnya,” imbuhnya.

414 Mahasiswa Bandung

Sebelumnya, heboh data yang ditilis KPA Kota Bandung bahwa sebanyak 414 mahasiswa terinfeksi HIV. Informasi tersebut diluruskan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Kang Emil, dalam keterangan tertulis di media sosial Instagram mengungkapkan bahwa data 414 mahasiswa Bandung terifeksi HIV perlu diluruskan.

BACA JUGA: Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum Minta Maaf Atas Penyataannya Soal Poligami Solusi Tekan HIV

Menurut Kang Emil, jumlah 414 mahasiswa Kota Bandung terinfeksi HIV bukan dalam jangka waktu satu tahun, tetapi dalam rentang 30 tahun terakhir. Karena itu, perlu diluruskan.

”414 Kasus HIV di kalangan mahasiswa Kota Bandung itu adalah AKUMULASI data selama 30 tahun: 1991-2021. Bukan data dalam 1 tahun," kata Kang Emil, dalam keterangannya yang dikutip radarcirebon.com, Selasa 30 Agustus 2022.

Atas data tersebut, Kang Emil menyatakan bahwa perlu agar informasinya diluruskan. Apalagi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga melakukan upaya deteksi secara masif.

”Beragam program dan agenda untuk mendeteksi dan menangani masalah ini sudah dilakaksanakan secara progresif oleh Pemprov Jabar,” tulis Kang Emil. (Radar Cirebon)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: