Animal Communicator, Profesi Penerjemah Bahasa Hewan yang Kian Digandrungi
William sang animal communicator sedang memberikan konsultasi kepada kliennya. Foto : jabarekspres--
Untuk menjadi Animal Communicator, kata dia, merupakan ilmu yang dapat dipelajari dan bukan kemampuan sejak lahir. “Ini benar-benar ilmu komunikasi, di luar negeri ini lebih umum di Indonesia ini masih agak jarang, walau sekarang mulai bermunculan,” bebernya.
BACA JUGA:89 Jemaah Haji Asal Kota Banjar Tiba Minggu Dini Hari, Ingat Pesan KH Muchtar!
“Ini bukan ilmu supranatural, semua orang bisa belajar dan masuk kepada ilmu sains. Keilmuan ini dapat diaplikasikan dan dapat dipelajari secara terstruktur dan sistematis. Ketika kita bisa berbicara dengan binatang, bukan berarti kita mempunyai kekuatan ghaib, tapi kita tetap manusia biasa. Karena ini ilmunya komunikasi kita menjembatani antara owner dan pets-nya,” sambung William.
Dia mengutarakan, lewat profesi ini ia dapat membantu pemilik dan hewan peliharan agar saling mengerti dan menambah kedekatan. Menurutnya, profesi ini bisa menolong banyak orang. Karena jika terdapat kasus hewan sakit dan saat dibawa ke dokter hewan tidak ditemukan penyakitnya, animal communicator bertindak sebagai psikiater hewan.
Tak hanya itu, William juga mengatakan bisa berkomunikasi dengan hewan yang sudah meninggal. “Tepat sebelum sesi pernah ada klien yang hewannya meninggal, itu pengalaman yang berkesan sekali. Dia ingin bisa berkoneksi sama hewannya yang sudah meninggal, karena mungkin baca dari internet dan segala macam sudah umum sekali,” imbuh William.
BACA JUGA:Maung Galunggung Temukan 3 Lokasi Nenggak Miras
“Dia langsung terhubung dan tanya keadaannya dan lain sebagainya dan karena rasa menyesal dan bersalah dia merasa perawatan dari dokter dan dirinya tidak baik. Tapi hewannya bilang,’mami sudah melakukan apa yang mami bisa dan ini memang sudah waktunya saya pergi. Terima kasih sudah merawat saya dengan baik selama saya ada di sini, dan saya sangat disayang’,” katanya
Ia menegaskan, keilmuan bicara dengan hewan yang meninggal bukan pengambilan roh, tetapi jika bicara tentang ilmu pikiran. Sebenarnya, kata dia, salah satu yang dikeluarkan adalah gelombang dan frekuensi, ketika dirinya berbicara dengan hewan meninggal, ia mengambil dan menyelaraskan pikiran dengan frekuensinya. “Jadi bisa terbaca, bukan arwahnya,” ucapnya.
William menekuni profesinya dengan sangat antusias, ia berharap bisa membantu orang banyak dengan kemampuan miliknya. “Saya ingin menjadi salah satu animal communicator yang dapat dipercaya oleh orang-orang. Sebagai satu konsultan yang dapat membantu agar manusia dan hewannya bisa saling mengerti lebih baik satu sama lain. Karena seperti halnya manusia dengan manusia lainnya, komunikasi itu adalah poin penting,” tandasnya.
BACA JUGA:Film Pengabdi Setan 2:Communion, Pilih Shooting di Rusun Gara-Gara Tempatnya Sudah Penuh Misteri
Doolittle Animal Communicator telah memiliki ratusan klien, baik dalam negeri dan mancanegara. William pernah menangani klien dari Turki, China, Jepang, Korea, Belanda, Malaysia, Singapura, dan Amerika.
Untuk konsultasi, William memberi harga beragam, sesuai layanan yang klien inginkan. Untuk layanan konsultasi biasa, pemilik hewan harus membayar Rp250 ribu untuk 30 menit. Untuk mencari hewan yang hilang Rp850 ribu 45 menit, untuk berkomunikasi dengan hewan yang meninggal Rp450 ribu 30 menit. Mereka yang berminat dapat memesan sesi konsultasi melalui instagram @Doolittle_animal_communicator atau melalui WhatsApp 0878 8761 5234. (jabarekspres)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: