Menang Lotere
Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi. Foto: Instagram/rakyatbengkulu.disway.id--
Kalau musrenbang bukannya jaman Jokowi saja pak? Dulu dulu namanya beda dan dananya tidak murni dari pemerintah kalau gak salah. Yang dulu lebih ribet pakai proposal segala macem. Yang masalah memang pelaksanaan dan evaluasi alias reviewnya. Sepengalaman saya ikut musrenbang prosesnya cukup bagus, bottom up, hanya memang gak pakai review2an.
ALI FAUZI
Bagi yang kerap berteriak NKRI harga mati, mestinya bersemangat menyambut dan merealisasikan program Taki Kitada ini. Tapi bagi yang pura-pura berteriak NKRI harga mati, program Taki Kitada itu bisa jadi mirip serangan virus Covid-19 model Delta. Hidup Taki Kitada....!!!
Asep Sumpena
Disway: ...Kochi. Yakni satu pulau yang juga satu provinsi Kochi. --- Maaf Pak DI. Prefektur Kochi terletak di Pulau Shikoku (bukan Pulau Kochi). Pulau Shikoku terdiri dari 4 provinsi (prefektur); yakni Ehime, Kagawa, Kochi dan Tokushima. Secara luas area, Pref. Kochi menempati sekitar 38% dari Pulau Shikoku.
Jimmy Marta
Kartini nya pdg panjang. Itu gelar yg disematkan ke ibu Rahmah el yunussiah pendirinya. Ada jga yg menyebutnya Syaikah. Gedung sekolahnya megah di kota sejuk. Sangat cocok jd kawah candra dimuka untuk generasi muda islam.
Mirza Mirwan
Tentang santri Perguruan Diniyah Putri Padang Panjang yang sering dikirim ke Jepang, saya tidak kaget. Kalau ada pembaca Disway dari Padang Panjang, barangkali sependapat dengan saya: Perguruan Diniyah Putri memang hebat. Bukan karena usianya yang hampir satu abad, melainkan pola pembinaan santrinya yang, barangkali, tak ada sekolah Islam model asrama di Pulau Jawa yang bisa menyamainya, alih-alih menandinginya. Saya menyaksikannya sendiri ketika belasan tahun yang silam mengunjungi perguruan itu. Meskipun namanya "Diniyah", bukan berarti yang diajarkan hanya ilmu agama. Pelajarannya sama saja dengan MI, MTs dan MA pada umumnya. Kelebihannya adalah kegiatan di luar jam sekolah. Kegiatan santri sejak bangun tidur hingga berangkat tidur lagi terjadwal rapi. Bahkan tiap Senin dan Kamis semua santri juga berpuasa, lho. Untuk menjadi santri juga harus lulus tes masuk. Orang tua calon santri saja dites. Syarat pendaftaran juga harus menyertakan surat keterangan sehat seperti mau mendaftar Akmil/Akpol. Pembaca yang sudah 60+ pasti pernah dengar nama Aisyah Amini, anggota DPR dari PPP tahun 1970-an. Beliau itu alumni Diniyah Putri. Bahkan Rasuna Said yang dijadikan nama jalan di Kuningan itu juga alumni Diniyah Putri.
edi hartono
Dua proyek yg di-review: perbaikan rumah dan perbaikan gizi. Hasilnya? Pastilah banyak yg setuju karena semua happy. Dua yg tdk setuju mungkin yg iri rumahnya tdk dipilih untuk diperbaiki. Pendapatnya pasti kurang tepat sasaran, wkwk. Beda lagi misalnya, dua proyek yg di-review adalah: proyek kereta cepat dan pembagunan ibu kota baru. Hasilnya? Haha. Review ini saya kira cocok untk proyek2 perbaikan dan pengembangan. Kita tahu budaya kaizen pada masyarakat Jepang: perbaikan kecil2 namun berlangsung terus menerus. Hasilnya luar biasa. Namun review ini kurang cocok untuk menilai proyek2 visioner yg diemban seorang pemimpin. Saya yakin pak dahlan jg punya proyek visioner ketika mengembangkan Jawa Pos. Banyak pro dan kontra pada proyek visioner. Jadi sebarkan virus review untuk menilai proyek di tiap desa2. Bagus lg kalau diwajibkan. Dengan dana desa yg milyaran, pasti virus ini akan membuat pengembangan desa jadi lebih tepat sasaran.
edi hartono
Bedanya pada mekanismenya bung. 1jam pertama adalah untuk pembicara: 2 ahli dan 4 perwakilan warga desa yg di pilih acak. Berbicara didepan 30warga yg juga di pilih acak. 30 warga ini mendengar dan tidak berbicara. Namun merekalah yg memberikan penilaian, seperti juri. Hasil review ditentukan oleh 30 warga yg tdk berbicara ini. Beda dg praktik sekarang. Evaluasi, musyawarah, dll. Dalam acara itu yg berbicara biasanya ya yg itu2 saja. Orang biasa tidak memiliki kemampuan berbicara sebaik politisi dan aparat. Orang biasa kadang2 takut bicara. Di depan aparat, biasanya warga biasa jg pilih diam. Nurut saja. Kadang2 terbersit dalam pikiran mereka: sakarepmu pak, ngomong O sampai berbusa2, wkwkwk. Di review ini yg menentukan adalah orang2 biasa yg diam, yg tdk bicara. Mereka diam, namun memegang kertas dan pena.
Re Hanno
Proyek di negeri ini sudah puluhan tahun lalu terjangkit virus Taki. Malah langsung menggunakan namanya. Proyek yang penuh Teka Teki. Tak jelas berapa anggaran, tak penting proyej itu perlu atau tidak, tak jelas pula siapa yang mengerjakan. Semuanya penuh ketidakjelasan. Penuh Teka Teki. Takok Taki bahasa Baratnya. Mestinya Taki San berterima kasih pada pemerintah negara ini karena sudah menjalankan program penuh Takok Taki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: