Taiwan Samakan China dengan Korea Utara Setelah Melakukan Uji Coba Rudal Balistik

Taiwan Samakan China dengan Korea Utara Setelah Melakukan Uji Coba Rudal Balistik

TAIWAN, RADARTASIK.COMTAIWAN menuduh China mengikuti contoh Korea Utara setelah  menembakkan rudal balistik di dekat wilayah negaranya.

TAIWAN mengatakan 11 proyektil rudal mendarat di timur laut dan tenggara pulau itu, sementara Jepang mengklaim  lima dari rudal ini mendarat di zona ekonomi eksklusifnya.

Kementerian Luar Negeri di Taipei menganggap peluncuran rudal China mengancam keamanan nasional dan meningkatkan ketegangan regional serta mempengaruhi kondisi normal internasional, transportasi dan perdagangan.

BACA JUGA: China: Rencana Taiwan untuk Merdeka dengan Bantuan Amerika Pasti Gagal

Taiwan mengutuk keras cara pemerintah China melakukan uji coba rudal, menyamakanya dengan Korea Utara yang sewenang-wenang di perairan yang dekat dengan negara lain.

Korea Utara saat ini dalam  periode peningkatan aktivitas militer oleh pemerintah Kim Jong-un dengan melakukan uji coba rudal balistik.

Militer Korea Selatan mengklaim bulan lalu telah mendeteksi "lintasan senjata" yang konsisten dengan penembakan rudal.

BACA JUGA:China Lakukan Uji Coba Rudal Hipersonik saat Latihan Militer untuk Memblokade Taiwan

Pada bulan Juni, Korea Selatan juga menuduh Korea Utara telah menembakkan proyektil dari beberapa peluncur roket dan menguji coba delapan rudal balistik jarak pendek ke arah timur.

Korea Utara telah menembakkan enam proyektil, empat roket dan dua rudal balistik di atas tanah Jepang sejak akhir 1990-an.

Kedua rudal melewati pulau Hokkaido di Jepang utara pada bulan Juli dan September 2017, mendorong pihak berwenang untuk mengirim pesan peringatan kepada warga.

BACA JUGA:China: AS Harus Membayar Atas Kunjungan Provokatif Nancy Pelosi ke Taiwan

Utara juga siap untuk melakukan uji coba nuklir ketujuh “kapan saja,” kata Sung Kim, perwakilan khusus AS untuk Korea Utara.

Sebelumnya Beijing mengumumkan mereka telah menembakkan beberapa senjata jarak jauh ke bagian timur Selat Taiwan.

Media China melaporkan bahwa rudal hipersonik Dongfeng DF-17 mungkin telah digunakan dalam latihan tersebut.

China telah mengadakan beberapa latihan militer pada hari-hari menjelang dan setelah kunjungan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi ke Taiwan.

China  menganggap kunjungan politisi AS berpangkat tinggi seperti itu sebagai dukungan yang hampir resmi atas kemerdekaan Taiwan.

Sebelum kunjungan Pelosi, Presiden China Xi Jinping memperingatkan mitranya dari AS, Joe Biden untuk tidak “bermain dengan api.”

Sedangkan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi menggambarkan kunjungan Pelosi sebagai "lelucon lengkap" dan menyatakan bahwa "mereka yang menyinggung China akan dihukum."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: russian today