Aktivis Sesalkan Perhutani Tak Bertindak Tegas Soal Alih fungsi Lahan di Gunung Cakrabuana

Aktivis Sesalkan Perhutani Tak Bertindak Tegas Soal Alih fungsi Lahan di Gunung Cakrabuana

Para aktivis lingkungan dan Muspika Kecamatan Pagerageung berkumpul membahas soal alih fungsi lahan di Gunung Cakrabuana. Foto: istimewa--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COMAlih fungsi lahan di Gunung Cakrabuana terus berbuntut panjang. Aktivis lingkungan Kabupaten Tasikmalaya meminta Perhutani Tasikmalaya menindak tegas para pelaku.

Aktivis lingkungan berharap Gunung Cakrabuana berfungsi sebagaimana mestinya.

Aktivis lingkungan, Karom mengatakan sangat menyayangkan terkait kejadian perambahan hutan bunar yang ada di kaki Gunung Cakrabuana.

BACA JUGA:Covid Belum Usai, Kapolda Jawa Barat Ajak Masyarakat Lakukan Vaksinasi Booster

“Pihak yang melakukan kerusakan mengakui atas dasar ketidaktahuan kepada hukum, ketidakpahaman terhadap regulasi sehingga dia merambah ke hutan,” ujar Karom kepada Radar, Minggu 24 Juli 2022, lalu.

Pernyataan tersebut sangat tidak masuk akal menurut Karom. Apalagi pernyataan tersebut muncul dari seorang Kelompok Tani Hutan (KTH) yang tahu dan paham tentang aturan.

Karom merasa ada kejanggalan dalam pengakuan itu walaupun Pelaku membuat pernyataan akan memberhentikan dan tidak melakukan kembali kegiatan di hutan.

BACA JUGA:Praktisi ITB Latih Petani Guranteng Cara Mengolah Kopi Spesial

"Ada kesanggupan darinya (pelaku) untuk melakukan perbaikan atau penanaman kembali di hutan yang tertuang dalam pernyataan di atas materai,” kata karom.

Karom menyayangkan pihak Perhutani tidak memberi sanksi atau penekanan sebagai efek jera kepada masyarakat tersebut.

"Kalau hanya untuk menanam kembali, teman-teman aktivis dan komunitas bisa, apalagi hanya satu hektare lebih," tutur Karom.

BACA JUGA:Rawan Bencana, Aktivis Lingkungan Kecam Alih Fungsi Lahan di Kaki Gunung Cakrabuana

“Akan tetapi yang menjadi persoalan kekhawatiran ketika tidak ada sanksi yang tegas ini, akan terulang kembali atau diikuti oleh teman-teman yang lainnya,” lanjutnya.

Ia menambahkan, “Walaupun memang secara terang-terangan menjamin tidak akan terjadi lagi kasus yang serupa, teruatama hutan lindung yang terjadi kerusakan.” 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: