Ibu-Ibu Kampanye STOP Bullying dan Perundungan Anak di Taman Kota

Ibu-Ibu Kampanye STOP Bullying dan Perundungan Anak di Taman Kota

KOTA TASIK, RADARTASIK.COM - Sejumlah ibu-ibu yang tergabung dalam berbagai elemen seperti Taman Jingga, Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia Kota Tasikmalaya, Konde Sartika, Culture Women Studies Universitas Siliwangi, Gerakan Literasi Mahasiswa Unsil, KOHATI HMI Kota Tasikmalaya, KOPRI PMII Kota Tasikmalaya dan berbagai elemen lainnya, melakukan kampanye STOP Bullying dan Perundungan Terhadap Anak, Minggu 24 Juli 2022 di area Taman Kota Tasikmalaya.

BACA JUGA:Soal Kasus Bully Bocah SD di Kabupaten Tasikmalaya Wagub Jabar Beri Klarifikasi

Ibu-ibu yang hadir dari berbagai elementer tersebut nampak membawa berbagai spanduk kecil yang berisi kecaman terhadap tindak kekerasan pada anak.

Ipa Zumrotul Falihah, Direktur Taman Jingga yang juga hadir dalam kampanye tersebut mengatakan pernyataan sikap bahwa Bullying merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain.

BACA JUGA:Atraksi Sulap Presiden Jokowi Bikin Ridwan Kamil dan Anak-anak Terhibur

Bertujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus. Bullying (perundungan) merupakan tindakan mencelakai, membahayakan atau mengintimidasi orang lain dengan menggunakan kekerasan fisik, kekerasan psikis maupun kekerasan verbal.

Dampak Bullying di dunia nyata maupun di dunia maya sama sama bahaya, bahkan beberapa kasus korban memutuskan bunuh diri karena tidak tahan di-bully.

BACA JUGA:Waspada Kejahatan ‘Soceng’ Mengintai Kita

Kita sudah sering membaca kabar berita ada beberapa korban bully depresi menutup diri dari pertemanan, setelah di-bully sampai menyebabkan kematian karena tekanan mental berat akibat di-bully.

Yang terbaru yang memprihatinkan yang menyedot perhatian bersama di Tasikmalaya di salah satu desa di kecamatan singaparna ada seorang anak kecil korban bully dipaksa bersetubuh dengan kucing oleh teman temannya.

 

Kemudian meninggal karena menderita psikis depresi akibat ulah dari teman temannya yang memrekam dan menyebarkan video tersebut di media sosial sampai menyebabkan kematian, tulisnya dalam pernyataan sikap.

 

BACA JUGA:Polisi Ungkap Modus Komplotan Copet di Angkot, Dua Pelaku Diringkus

 

"Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional tahun 2022 dengan tema ANAK TERLINDUNGI, INDONESIA MAJU” Mari kita cegah bersama agar korban bullying tidak terus bertambah karena anak anak hari ini adalah aset negara, penerus bangsa ini yang harus sehat pisik dan psikisnya serta terlindungi hak haknya agar dimasa depan bisa menjadi generasi yang cemerlang," ungkapnya.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah bullying dengan :

1. Bagi para orang tua hindari membully anak sendiri jadilah sahabat bagi anaknyA.

2. Terapkan pola asuh yang benar di keluarga serta tingkatkan pengawasan terhadap anak anaknya baik lingkungan pertemanan maupun penggunaan gadgetbagi anak.

3. Mengembangkan budaya relasi atau pertemanan yang positif di lingkungan anaK.

BACA JUGA:Terbaru, Masjid Terapung Gedebage Rancangan Ridwan Kamil yang Dilengkapi Taman 25 Nabi dan Rasul

4. Memahami dan menerima perbedaan baik itu perbedaan secara pisik ataupun perbedaan karakater masing masing individu di lingkungan pertemanan dengan membiasakan budaya toleransi.

5.  Saling mendukung satu sama lain, Merangkul teman yang menjadi korban bullying.

6. Korban bullying agar di Rehabilitasi karena sangat penting untuk mengobati luka batinnya sehigga tidak akan memiliki perasaan dendam ingin melakukan pembalasan karena pelaku bullying sebagian besar pernah menjadi korban bully.

BACA JUGA:Tidak Jadi Ditahan, Nikita Mirzani Langsung Ngegas Serang Nindy Ayunda dan Dito Mahendra Gunakan IG Anaknya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: