Kadisdik Sampaikan Alasan Kuota Siswa SDN di Bandung Banyak yang Kosong

Kadisdik Sampaikan Alasan Kuota Siswa SDN di Bandung Banyak yang Kosong

BANDUNG, RADARTASIK – Sebanyak 100 SD Negeri masih memiliki kuota untuk diisi oleh calon peserta didik baru (CPDB) yang tidak lolos pada PPBD online tahap 1 dan 2. Data tersebut dapat diakses melalui situs ppdb.bandung.go.id.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung Hikmat Ginanjar, mengingat sejumlah sekolah dasar negeri (SDN) di Bandung masih kekurangan jumlah peserta didik atau pendaftar.

“Atas dasar pertimbangan jarak dan jalur tempuh, kami pantau orang tua telah secara langsung mendatangi SD-SD yang kuotanya masih belum terisi sejak Senin kemarin. Mereka lebih condong untuk memilih sekolah pilihannya dibandingkan melalui proses penyaluran oleh sistem online. Penyaluran dilakukan berdasarkan radius terdekat,” kata Hikmat pada keterangannya, Jumat (15/7). 

BACA JUGA:Siswa SD Bersiap Kompetisi Tingkat Kota

“Untuk mengisi kuota yang masih belum terisi pun penetapannya oleh kepala sekolah melalui rapat dewan guru, jadi orang tua, tentu akan mendapatkan hasil penerimaan yang lebih cepat,” sambungnya. 

Terkait dengan masih adanya SD Negeri di Bandung yang minim pendaftar, menurut Hikmat karena dampak pergeseran demografis penduduk di Kota Bandung.

Data Badan Pusat Statistik (BPS), berdasarkan hasil survei tahun 2020 menyatakan bahwa proporsi penduduk usia muda (0-14 tahun) mengalami penurunan karena adanya penurunan angka kelahiran. 

Hasil survei menyatakan, jumlah anak yang lahir mulai tahun 2013 (usia 0-7 tahun) jumlahnya hanya 10,88 persen dari total penduduk Indonesia. 

BACA JUGA:Ajaib, Siswa SD Kebal Jarum Suntik, Viral di Media Sosial

“Tahun 1971 penduduk usia muda (0-14 tahun) mencapai 44,12% sedangkan tahun 2020 angkanya turun 23,33%. Dari survei tersebut berdasarkan analisis sederhana kami, dapat disampaikan bahwa kekosongan satuan pendidikan ini dikarenakan berkurangnya anak usia 7 tahun yang melanjutkan pendidikan di tingkat SD,” ujarnya. 

Sama halnya dengan kota/kabupaten lainnya, sebagian besar SD di Bandung merupakan warisan kebijakan pembangunan SD Inpress pada tahun 1973-1978. 

Saat itu dilakukan pembangunan SD secara Nasional hingga mencapai 150 ribu SD untuk memenuhi kebutuhan pendidikan bagi penduduk usia muda. 

Selain banyaknya jumlah sekolah, lokasi sekolah juga menjadi salah satu faktor yang menjadi pertimbangan orang tua dalam memilih satuan pendidikan.

BACA JUGA:10.456 Siswa SD Akan Ikuti US, Tidak Mengukur Ketuntasan Capaian Kurikulum  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: