Kerahkan Remaja Jadi Agen Kesehatan

Kerahkan Remaja Jadi Agen Kesehatan

RADARTASIK, TASIKMALAYA – Sejumlah remaja mengikuti edukasi dan pembinaan tentang kesehatan oleh Puskesmas Sambongpari. Mereka nantinya bakal menjadi konseler dalam mengedukasi persoalan kesehatan bagi sejawatnya mau pun masyarakat umum. 

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Suryaningsih menuturkan, remaja merupakan salah satu bagian potensial di tengah masyarakat. Sebanyak 25 persen bagian komunitas segmentasi ini memiliki peran positif apabila diarahkan dengan baik, salah satunya terkait edukasi kesehatan. “Maka kita harapkan mereka setelah mengikuti pembinaan bisa menjadi agen perubahan urusan kesehatan di lingkungan masing-masing,” tuturnya disela pembinaan di kawasan Objek Wisata Situ Gede, Rabu (29/6/2022).

Menurutnya, para remaja itu juga mendapat pembinaan posyandu remaja. Dimana, sejumlah risiko penyakit yang bisa menjangkit usia mereka perlu dipahami betul agar bisa diantisipasi bahkan dihindari. 

Nantinya bisa menyampaikan itu ke rekan seusianya serta persoalan penyakit lain kepada warga secara umum di lingkungan masing-masing. “Kita juga sekaligus informasikan berkenaan keberadaan pelayanan kesehatan remaja yang ada di setiap puskesmas, itu sangat penting untuk mereka ketahui agar ada keluhan kesehatan bisa tertangani lebih dini,” kata dia.

BACA JUGA: Usai Direvitalisasi, Pasar Pancasila Jabar Juara Tak Lagi Kumuh, Nyaman Dipakai Belanja

Belakangan ini pemkot sudah menerbitkan Peraturan Wali Kota Tasikmalaya tentang Gerakan Masyarakat (Germas). Hal itu juga diharapkan bisa menjadi gambaran kepada para remaja agar turut serta membawa perubahan derajat kesehatan semakin baik di daerah. “Maka, para remaja yang juga merupakan bagian dari masyarakat ini bisa mengintegrasikan perannya dalam aturan yang belakangan diterbitkan terkait Perwalkot Germas,” harapnya.

Salah seorang peserta pembinaan Jefiansyah mengaku banyak hal berkaitan kesehatan yang didapat dengan mengikuti kegiatan tersebut. Ia dan beberapa rekannya, berinisiatif mengikuti pembinaan supaya mendapat bekal yang minimalnya bisa mengantisipasi persoalan kesehatan bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungannya. 

“Ya banyak hal memang yang ternyata tidak bisa disepelekan berkaitan kesehatan, apalagi ketika kondisi sudah cukup kronis atau parah tentu itu mesti dihindari atau diantisipasi dengan banyaknya pengetahuan kaitan kesehatan itu sendiri,” ungkap dia. (igi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: