Mengingat Momen Faustino Asprilla di Parma: Bagi Saya, Sepak Bola Selalu Menyenangkan Dan Tidak Ada Aturan

Mengingat Momen Faustino Asprilla di Parma: Bagi Saya, Sepak Bola Selalu Menyenangkan Dan Tidak Ada Aturan

Radartasik, Mantan penyerang Parma, Faustino Asprilla mengenang kembali masa jayanya di Serie A dan mengatakan dia menolak untuk berlari ketika diminta oleh manajer Nevio Scala karena "Saya bukan Forrest Gump."

Mantan pemain internasional Kolombia itu menjadi bagian tim Parma yang paling sukses dalam sejarah, Asprilla juga mengungkapkan waktunya di Italia selama wawancara dengan La Gazzetta dello Sport.

“Itu luar biasa. Saya langsung sangat senang di Parma. Kami baru saja memenangkan Coppa Italia kemudian kami juga memenangkan Piala Winners di Wembley dan Piala Super UEFA melawan Milan,” kata Asprilla.

“Saya memiliki rekan satu tim yang hebat: Luigi Apolloni, Marco Osio dan Alessandro Melli,” lanjutnya.

BACA JUGA:Terlalu Pelit, Penggemar Milan Mulai Kuatirkan Strategi Transfer Klub

Namun Asprilla bukanlah pemain yang paling mudah untuk dilatih dan mengatakan dia biasanya suka melakukan sesuatu dengan caranya sendiri.

Ia pernah bermasalah dengan Scala, pelatih Parma saat itu, “Saya tidak bermain sesuai aturan. Suatu hari dia ingin aku berlari di sekitar Benteng dan aku berkata, Aku bukan Forrest Gump,” kenang Asprilla.

“Bagi saya, sepak bola selalu menyenangkan. Tidak ada aturan, tidak ada strategi,” ungkapnya.

Asprilla juga terkenal dengan beberapa kejenakaannya di luar lapangan, ada  satu insiden dengan senjata api pada bulan Januari 1995: “Saya merayakan Tahun Baru dengan menembak empat atau lima kali di udara dengan revolver.”

“Saya pemain terkenal sehingga polisi membawa saya ke kantor polisi dan menelepon direktur Parma, yang membayar uang jaminan saya,” akunya.

“Kemudian pada hari Minggu saya harus berada di lapangan untuk pertandingan Parma lawan Juventus. Anggap saja itu bukan persiapan terbaik,” pungkasnya dikutip dari Football Italia.

Selama dua musim bersama Parma, Asprilla meraih Piala Winners dan memenangkan Piala UEFA dua kali. Sementara saat  berada di Newcastle United dia hanya mendapatkan dua tempat runner-up Liga Premier dan terkenal mencetak hat-trick melawan Barcelona di Liga Champions.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: football italia