Kemenkes Mengklaim Seluruh Faskes Siap Tangani Lonjakan Pasien Covid-19 Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5

Kemenkes Mengklaim Seluruh Faskes Siap Tangani Lonjakan Pasien Covid-19  Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5

 ”Namun, mungkin tingkat keparahannya berkurang. Bukan karena virusnya melemah, melainkan karena kita sudah memiliki modal imunitas,” ungkap Dicky.

Lonjakan kasus tersebut biasanya dipicu beberapa faktor. Di antaranya, menurunnya jumlah serta keaktifan upaya deteksi dini berupa testing dan tracing. 

Hal itu, kata Dicky, tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di banyak negara karena kurva kasus yang melandai seiring dengan meningkatnya cakupan vaksinasi.

BACA JUGA:Polisi Ungkap Penyebab Awal Dua Bobotoh Meninggal saat Laga Persib vs Persebaya

 ”Karena banyak yang terinfeksi, tapi tidak bergejala, kemudian testing semakin pasif sehingga banyak kasus yang tidak ketahuan,” jelas pengajar di Universitas Griffith, Australia, tersebut.

Dicky memprediksi ada 1.000–5.000 kasus per hari dengan asumsi testing dan tracing sangat pasif. Namun, jika testing dan tracing dilakukan lebih aktif, jumlah kasus harian bisa mencapai 20 ribu, 30 ribu, hingga 50 ribu kasus per hari.

 ”Mayoritas tidak bergejala. Kalaupun bergejala, ya ringan. Dampak ke faskes cenderung lebih kecil jika dibandingkan dengan Delta. Apalagi kematian. Ini skenario yang optimistis,” ujar Dicky.

Namun, kata Dicky, jika Indonesia lengah melindungi kelompok rawan seperti lansia atau komorbid serta anak, beban di RS bisa meningkat tidak terduga. Bahkan, bebannya bisa mendekati saat gelombang Delta pada pertengahan 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: