1.200 Sapi Positif Terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku, 10 Ekor Sudah Mati

1.200 Sapi Positif Terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku, 10 Ekor Sudah Mati

Sebelumnya, Dinas Peternakan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menyebutkan 15 ekor sapi milik seorang peternak di Desa Singosari Kecamatan Mojosongo dinyatakan positif terjangkit penyakit mulut dan kuku.

BACA JUGA:14 Mobil Desa di Tasikmalaya Sudah Hilang, Ketua DPRD: Jangan Dipakai Urusan Keluarga

”Ada 15 ekor sapi yang sudah terkonfirmasi laboratorium. Dari 15 ekor itu diambil sampel 10 ekor tes laboratorium dan hasilnya positif,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disnakkan Kabupaten Boyolali drh Aviany Rifdania, Selasa (10/5/2022), dilansir dari fin.co.id.

Aviany menambahkan otomatis lima dari 15 ekor yang masih satu kandang tersebut tertular karena tingkat penularan PMK ini sangat cepat yakni antara 90 hingga 100 persen. Karena, dari 15 ekor sapi yang terjangkit PMK gejalanya sama.

Dengan ditemukan 15 ekor sapi yang dinyatakan positif PMK di Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali itu, pihaknya melakukan tiga hal. Pertama, pengobatan kepada sapi yang terjangkiti.

BACA JUGA:Inzaghi: Menghadapi Juventus, Inter Harus Menangani Saat Sulit Dengan Cara Terbaik

Virus itu sebenarnya tidak ada obatnya, namun pihaknya menggunakan obat-obatan sportif atau vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh hewan sapi.

”Kami memberikan vitamin A, D, E ikut-ikutan seperti penangan kasus Covid-19, karena suhunya tinggi hewan diberikan obat penurun panas hewan ternak dan diberikan antibiotik untuk infeksi sekunder,” kata drh Aviany.

Kedua melakukan isolasi terhadap hewan sapi yang terjangkiti jangan sampai dibawa keluar atau dijual dan sebagainya atau ada sapi masuk di kandang ini, tidak boleh. Jadi untuk sementara diisolasi agar tidak menular ke ternak lainnya.

BACA JUGA:Jelang Lawan Inter, Chiellini Menyebut Juventus Memiliki DNA Pemenang

Ketiga biosecurity antara lain pembersihan kotoran hewan ternak disemprot dengan disinfektan dan membatasi lalu lintas ternak.

PMK pada ternak sapi menyebabkan hewan menjadi kurus karena tidak mau makan otomatis yang sapi perah produksi susu menjadi turun.

Kepala Disnakkan Kabupaten Boyolali Lucia Dyah Suciati menjelaskan PMK yang menyerang ternak sapi sebenarnya mendengar sudah mewabah di sejumlah kabupaten di Jawa Timur sebelum Lebaran. Pihaknya sudah melakukan komunikasi melakukan pengamanan di wilayah Boyolali.

BACA JUGA:Rem Blong, Tronton Terguling di Tanjakan Gentong, Tasikmalaya, Muatannya Menimpa Mobil Innova

Namun, salah satu peternak di Desa Singosari Mojosongo telah melaporkan ke Puskeswan Mojosongo, pada Sabtu, 7 Mei 2022, adanya dua ekor sapi terkonfirmasi kasus PMK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: