RADARTASIK.COM— Pemikiran filsafat Ibnu Thufail tercermin dalam novel filsafat yang berjudul Hayy Ibn Yaqzan, di mana ia memadukan antara rasionalitas dan spiritualitas dalam memahami eksistensi kehidupan.
Ibn Tufail atau nama lengkapnya Abu Bakr Muhammad ibn Abd al-Malik ibn Muhammad ibn Tufail al-Qaisi al-Andalusi, adalah seorang filsuf Muslim abad ke-12 yang berasal dari Al-Andalus (Spanyol Muslim).
Selain dikenal sebagai tokoh filsafat islam, ia juga merupakan seorang dokter dan penulis yang berpengaruh pada zamannya.
BACA JUGA: Respons Penjual Daging Ayam Potong terhadap Rencana Sertifikasi Halal Daging Ayam Potong
Hayy ibn Yaqzan adalah sebuah novel filosofis yang menggambarkan perjalanan spiritual dan pencarian kebenaran tokoh utamanya, Hayy ibn Yaqzan.
Novel ini mengisahkan tentang seorang bayi yang terdampar di pulau terpencil dan dibesarkan oleh hewan.
Melalui perenungan dan refleksi terhadap alam di sekitarnya, Hayy ibn Yaqzan secara bertahap berdialektika dengan dirinya.
Hingga akhirnya ia memperoleh pemahaman tentang dunia fisik, eksistensi Tuhan dan kehidupan manusia.
BACA JUGA: Ini Jenis-Jenis Makanan Cita Rasa Nusantara untuk Jemaah Haji Indonesia 2024 di Tanah Suci
BACA JUGA: Tembok 'Stop Bullying' di Universitas Siliwangi Kota Tasikmalaya, Kampanye Hentikan Perundungan
Ia mengembangkan pemahaman filosofis tentang hakikat kehidupan dan pencarian kesejatian.
Pemikiran Ibnu Tufail menggabungkan antara rasionalitas dan mistisisme (tasawuf) dalam pemahaman tentang agama dan kehidupan spiritual.
Pemikirannya mencoba untuk menyelaraskan akal dan intuisi dalam pencarian pengetahuan yang lebih dalam tentang hakikat kehidupan dan hubungan manusia dengan Tuhan.
Dalam karya Hayy ibn Yaqzan seperti disampaikan di atas, Ibnu Tufail menggambarkan perjalanan tokoh utamanya yang berkembang melalui pemikiran rasional dan pengalaman spiritual.