JAKARTA, RADARTASIK.COM – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap dugaan penyebab gempa Garut yang terjadi Sabtu 27 April 2024 tengah malam.
Dalam keterangannya, Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid menjelaskan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan telah terjadi gempa bumi dengan magnitudo 6,5.
Gempa bumi terjadi pada kedalaman 10 km Barat Daya Garut pada hari Sabtu tanggal 27 April 2024 pukul 23:29:47 WIB.
Gempa berpusat di Samudera Hindia pada koordinat 107,26 BT dan 8,42 LS, berjarak sekitar 151,7 km barat daya Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat.
BACA JUGA: Barang-barang Dekat Mayat Pria di Gunung Galunggung Tasikmalaya, Diduga Perlengkapan Mendaki Gunung
BACA JUGA: Gempa Garut Rusak 22 Bangunan di Kabupaten Ciamis, Apa Saja?
Meski gempa Garut berpusat di laut, Badan Geologi memperkirakan tidak berpotensi memicu terjadinya gelombang tsunami.
Gempa Garut juga tidak memicu bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah maupun likuefaksi.
Lokasi pusat gempa bumi terletak di laut sehingga guncangan terasa pada daerah cukup luas di Jawa Barat.
Pada umumnya, morfologi pesisir selatan Jawa Barat berupa dataran pantai yang berbatasan dengan perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal pada bagian utara.
BACA JUGA: Pilkada 2024 Kabupaten Tasikmalaya, Partai Gerindra dan PKB Jajaki Kerjasama Politik, Hasilnya?
BACA JUGA: Dengan 5 Shortcut Remote Google TV, Nonton di Rumah Semakin Nyaman
Mengenai penyebab gempa Garut, menurut dia, sebagai akibat aktivitas penunjaman alias subduksi atau dapat disebut juga gempa bumi intraslab dengan mekanisme sesar naik.
Analisa ini didasarkan pada posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG, USGS Amerika Serikat dan GFZ Jerman.
Menurut catatan Badan Geologi, gempa bumi intraslab di Jawa Barat Selatan telah beberapa kali menimbulkan bencana yaitu tahun 1979, 2007, 2017, 2022 dan 2023.