Jadi harus sabar menunggu jadwal dari Rumah Sakit Jantung Harapan Kita yang ada di Jakarta.
Sebenarnya sang balita belum masuk kategori total terbebas dari stunting.
Dia baru naik dari sangat pendek menjadi pendek. Belum normal berat dan tinggi badan sesuai usianya.
BACA JUGA:Alasan Naik Delman Saat DPD Partai Golkar Daftarkan 45 Bacaleg ke KPU Kota Tasikmalaya
Ada lagi balita yang baru selesai masa intervensi stunting, ternyata kondisinya juga memprihatinkan.
Balita-balita itu ada yang mengidap sakit TBC. Ada yang lainnya menderita anemia.
Penyebab balita sakit-sakitan menurut Nutrisionis UPT Puskesmas Kawalu Feni Yulita AMG, mulai faktor ekonomi dan kebersihan lingkungan tempat tinggal balita.
Kondisi kesehatannya yang tidak prima tersebut berpotensi balita-balita itu terhambat lagi pertumbuhannya.
Sebagai orang yang bertugas di lapangan, Feni khawatir balita-balita yang baru sedikit lepas dari garis batas stunting, kembali menjadi stunting.
Faktor penyebab kembali stunting karena sakit sehingga pertumbuhannya terganggu.
Tentu kalau ini terjadi penangangan stunting di Kota Tasikmalaya akan jalan di tempat.
Bahkan bisa jadi mundur karena bertambah terus balita-balita yang stunting.
Salah satu indikasi akan bertambahnya balita stunting adalah berat bayi lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2,5 kg.
Feni memaparkan data balita yang tercatat di bulan Agustus 2023 menyandang stunting.
Bulan November 2023 balita tersebut membaik karena diintervensi bapak asuh selama 90 hari.