RADARTASIK.COM - Monza hanya terhindar dari jurang degradasi musim ini dan terlalu jauh untuk masuk Eropa walaupun Silvio Berlusconi rugi Rp2 triliun lebih.
Setelah menaklukkan Fiorentina 3-2, Monza duduk di urutan ke-12 dengan 41 poin dari 31 laga.
Tangan dingin Berlusconi memang mampu membawa Monza melejit dari Serie C ke Serie A dalam kurun waktu empat tahun.
Namun, catatan gemilang tersebut diraih dengan dana yang tidak sedikit.
BACA JUGA:Arus Lalu Lintas Menuju Jalur Wisata Pangandaran dari Banjar Terpantau Ramai Lancar
Menurut laporan Calcio e Finanza, mantan pemilk AC Milan ini selalu menutup tahun keuangan Monza dengan menderita kerugian.
Pada tahun 2022, Biancorossi menutup tahun 2022 dengan pendapatan €32,7 juta dengan mengeluarkan biaya €105,5 juta.
Saat itu Berlusconi hanya mampu membawa Monza bertahan di Serie B sebelum enam bulan berikutnya dipastikan lolos ke kompetisi paling bergengsi di Italia.
Pada tahun yang sama, Finivest yang menjadi perusahaan milik Berlusconi menginvestasikan dana lebih dari €64 juta.
BACA JUGA:Manglayang, Kacapi dan Tampomas Tiga Gunung Pemanja Mata Saat Lalui Jalan Tol Cisumdawu
Di tahun 2023 mereka menambah lagi dengan memberikan €15 juta, tepatnya pada tanggal 28 Maret lalu.
Monza kemudian mendapat tambahan pemasukan €6,9 juta tahun ini untuk penjualan iklan dari Digitalia, sebuah perusahaan yang juga dimiliki oleh Berlusconi.
Mantan Perdana Menteri Italia terkenal sebagai pemilik AC Milan dari tahun 1986 hingga 2017 yang royal membeli pemain bintang dan menjadi saingan berat Massimo Moratti pemilik Inter Milan.
Di bawah Berlusconi, AC Milan meraih banyak penghargaan termasuk delapan Scudetto dan lima gelar Liga Champions.
Ia kemudian menjual AC Milan ke Li Yonghong pada 2017 dan sempat menjauh dari dunia sepak bola sebelum kembali setahun kemudian untuk membeli Monza.