
Seharian harus berjuang melawan rasa lapar, haus, dan lelah yang terkadang bisa mengganggu kinerja otak kita.
Ini merupakan latihan mental yang luar bisa selama 1 bulan. Maka dampaknya mental akan lebih terlatih menjaga komitmen sekalipun peluang ada untuk tidak komit.
Selama puasa Ramadan banyak peluang dan kesempatan untuk membatalkan diri dengan makan dan minum.
Tidak ada yang tahu kalau kita batal berpuasa. Tetapi karena kuatnya mental maka kita komitmen hanya berbuka sesuai waktu yang ditetapkan.
Menjalani proses ini akan membuat kita bisa meningkatkan kemampuan untuk mengatasi stres dan tekanan yang dapat mempengaruhi kesehatan mental.
BACA JUGA:Nama-Nama Mahasiswa Unsil Tasikmalaya Penerima Beasiswa Bank Indonesia Tahun 2023
• Meningkatkan Kreativitas
Dalam keadaan lapar, tubuh kita membutuhkan energi untuk terus bergerak dan tetap berfikir.
Selama stop makan dan minum siang hari tubuh kita memicu produksi hormon yang dapat meningkatkan kreativitas dan imajinasi kita.
Efeknya setelah terbiasa berpuasa Ramadan, membantu kita dalam menemukan solusi-solusi kreatif untuk masalah-masalah yang kita hadapi.
KETIGA qolbu menjadi tenang.
Selama bulan Ramadan banyak aktivitas keagamaan mulai usai Subuh hingga menjelang buka puasa.
Terutamamengikuti kajian-kajian keagamaan maupun amalan dzkir-dzikir.
Artinya qolbu mendapatkan makanan dan nutrisi sehingga menentramkan jiwa.
Dampak jiwa yang tentram dari beberapa penelitian ternyata berefek kepada kesehatan organ-organ tubuh seperti jantung, ginjal, paru-paru, liver, lambung.
BACA JUGA:Polisi Bubarkan Pesta Miras Remaja di Dadaha dan Jalan HZ Mustofa