Pemulihannya tidak jauh berbeda dengan kasus kekerasan seksual. Penguatan rasa percaya diri dan mental harus dilakukan melalui terapi dan membuat suasana seperti normal kembali.
”Kalau perlu ditempatkan dulu di tempat khusus, itulah pentingnya ada save house (rumah aman),” jelasnya.
Tidak hanya korban, pelaku perundungan juga akan mengalami drop dan harus dipulihkan psikologisnya.
Karena yang namanya anak, mereka melakukan sesuatu tanpa memikirkan efek lebih jauhnya. ”Bahkan bahasa bully saja mereka belum tentu tahu,” ucapnya.
Pada kasus di Singaparna, Rika yakin anak yang melakukan perundungan kepada korban, FH (11), tidak akan berpikir dampaknya akan fatal.
”Pastinya dia akan syok ketika apa yang dilakukannya telah membuat korban meninggal dunia,” pungkasnya.