Radartasik, Para pebisnis Bulgaria ingin Sofia melanjutkan pembicaraan dengan Gazprom setelah raksasa energi Rusia itu memutuskan pasokan gas ke negara itu, menurut Wakil Perdana Menteri Bulgaria dan Menteri Ekonomi, Kornelia Ninova.
“Kami mengusulkan, pada saat itu, harga gas harus dibekukan atau dibatasi pada levelnya dalam kontrak dengan Gazprom dan selisihnya dengan harga pasokan alternatif yang lebih tinggi harus dibayar oleh Negara,” katanya pada konferensi pers setelah bertemu dengan Organisasi Pengusaha Profesional Bulgaria (PEO).
Hal itu dating setelah Gazprom berhenti mengirimkan gas ke Bulgaria setelah negara itu menolak untuk membayar pasokan energi dalam rubel.
Bulgaria bergantung pada Rusia untuk pasokan gasnya hampir 90% dengan sisanya berasal dari Azerbaijan.
BACA JUGA:Setelah Polandia, Kini Giliran Bulgaria Yang Dihentikan Pasokan Gasnya Oleh Rusia
Sebelumnya Perdana Menteri Bulgaria, Kiril Petkov mengatakan bahwa Bulgaria memiliki pasokan gas yang cukup untuk bertahan lebih dari satu bulan jika tidak ada perubahan, menekankan bahwa Sofia tidak akan menerima persyaratan Rusia tentang ekspor gas.
“Namun kami berharap dapat menyelesaikan pembangunan interkoneksi baru dengan Yunani pada akhir Juni. Dan kami juga menantikan strategi bersama untuk pengadaan gas cair oleh Komisi Eropa,” kata Petkov dalam sebuah wawancara dengan Le Monde.