Seabad Lebih Menjaga Rasa Tahu Bungkeng
Bagi pemudik yang ingin membawa oleh-oleh ke kampung halaman, versi kedua bisa jadi pilihan. Namun yang ingin langsung dimakan untuk buka puasa, bisa membeli yang sudah matang.
angan lupa ditambah dengan lontong atau biasa disebut masyarakat Sunda sebagai leupeut.
Di hari biasa, Tahu Bungkeng 1917 bisa menjual dua ribu tahu. Mendekati lebaran atau Idul Fitri, angkanya bisa naik menjadi enam ribu tahu per hari.
BACA JUGA:Masih Anak-Anak, Pelaku Begal Payudara Dibebaskan
Suryadi memastikan, Tahu Bungkeng 1917 hanya ada di Sumedang. Yang namanya mirip-mirip di daerah lain tidak terkait secara langsung dengan tahu legendaris itu.
”Ada Bungseng, ada Bung-Keng, itu bukan. Itu palsu semua, bukan dari kami,” tegasnya. (Jawa Pos)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: