Rangkuman Fakta Terbaru Tragedi Kecelakaan Pesawat Jeju Air yang Mengguncang Korsel

Rangkuman Fakta Terbaru Tragedi Kecelakaan Pesawat Jeju Air yang Mengguncang Korsel

Rangkuman Fakta Terbaru Tragedi Kecelakaan Pesawat Jeju Air yang Mengguncang Korsel--

Sonya Brown, dosen desain ruang angkasa di Universitas New South Wales, mengatakan bahwa bird strike biasanya hanya menyebabkan kerusakan pada salah satu mesin, tetapi tidak memengaruhi fungsi keseluruhan pesawat.

Analis penerbangan Alvin Lie menambahkan bahwa meskipun mesin mati akibat bird strike, roda pendaratan seharusnya tetap berfungsi.

Fakta bahwa roda pendaratan tidak bekerja menunjukkan kemungkinan kerusakan mekanis lain.

4. Pemerintah Korsel Tetapkan Hari Berkabung Nasional Selama 7 Hari

BACA JUGA:Psikolog Ungkap Cara Efektif Agar Resolusi di Tahun 2025 Bisa Berhasil

Sebagai bentuk penghormatan terhadap para korban, Plt Presiden Korea Selatan, Choi Sang Mok, mengumumkan masa berkabung nasional selama tujuh hari.

Muan juga ditetapkan sebagai zona khusus bencana untuk mempermudah pemberian bantuan kepada keluarga korban serta upaya pemulihan pasca-tragedi.

5. Fakta Riwayat Penerbangan dan Kondisi Pesawat Jeju Air 7C2216

Pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216 telah melakukan 13 penerbangan dalam 48 jam sebelum kecelakaan.

Boeing 737-800 yang digunakan berusia 15 tahun dan dirancang untuk penerbangan jarak pendek serta menengah dengan durasi maksimal enam jam.

BACA JUGA:Membangun Harapan Baru di Ciamis: Menuju Target IPM 72,73 pada 2025

Meski usianya belum dikategorikan tua, intensitas penerbangan yang tinggi dapat mempercepat kelelahan pada struktur pesawat.

Hal ini menjadi perhatian khusus bagi para ahli penerbangan.

CEO Jeju Air, Kim E Bae, telah meminta maaf secara terbuka atas insiden ini.

Namun, permintaan maaf saja tidak cukup. Investigasi menyeluruh harus dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab kecelakaan dan mencegah terulangnya tragedi serupa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: