Buffon: Saya Diusir AC Milan karena Direktur Olahraga Tidak Menyukai Pernikahan Saya
Lorenzo Buffon--Tangkapan layar X
RADAR TASIK.COM – Lorenzo Buffon, salah satu kiper terbaik Italia sepanjang masa, menceritakan bagaimana akhir perjalanan kariernya di AC Milan dipengaruhi oleh ketidaksukaan direktur olahraga terhadap pernikahannya.
Dalam wawancara dengan Corriere della Sera, Buffon mengisahkan awal kariernya yang penuh tantangan, termasuk penolakan dari Udinese karena dianggap terlalu pendek untuk menjadi penjaga gawang.
Meski begitu, ia akhirnya memulai karier profesionalnya di Portogruaro sebelum bergabung dengan AC Milan sebagai kiper keempat.
Berkat bimbingan Nils Liedholm, Buffon akhirnya berhasil naik menjadi kiper utama.
"Ya, itu benar. Saya pergi ke Portogruaro, lalu ke Milan sebagai kiper keempat. Liedholm mengatakan kepada saya bahwa saya akan bermain, dan sejak saat itu, saya tidak pernah keluar dari posisi utama lagi," kata Buffon.
"Nils mengajari saya segalanya, bahkan dalam peran sebagai kiper. Dia sudah memiliki pandangan seperti seorang pelatih," lanjutnya.
Buffon juga menyebut Giampiero Boniperti sebagai figur penting dalam perjalanan kariernya di tim nasional.
Namun, ia mengungkapkan bahwa dirinya dikeluarkan dari AC Milan karena pernikahannya dengan Edy Campagnoli tidak disukai oleh direktur olahraga saat itu, Giuseppe Viani.
"Boniperti, teman sekamar saya di tim nasional. Lorenzi memanggilnya Marisa, tetapi dia memiliki hubungan yang baik dengan wanita," ujarnya dengan nada bercanda.
"Saya dikeluarkan dari Milan, dan selama setahun tidak bisa bermain untuk mereka, karena direktur olahraga Viani tidak menyukai pernikahan saya dengan Edy Campagnoli. Tapi saya selalu berlatih maksimal," kenangnya.
Setelah meninggalkan Milan, Buffon bergabung dengan Inter Milan, di mana ia berhasil memenangkan satu scudetto, menambah empat scudetto yang sebelumnya diraihnya bersama Rossoneri.
Dalam wawancara tersebut, Buffon juga mengungkapkan kekagumannya terhadap Alfredo Di Stefano dan Pelé, yang ia anggap sebagai dua pemain terbaik sepanjang masa dan menyebut kiper legendaris Lev Yashin sebagai sahabatnya.
"Di Stefano setara dengan Pelé. Kalau bicara kiper, Yashin adalah teman baik saya. Di pesta perpisahan Zoff, dia bahkan mencium saya di bibir," ucap Buffon sambil tersenyum.
Namun, Buffon mengakui bahwa ia tidak memiliki hubungan dekat dengan penerusnya, Gianluigi Buffon, karena perbedaan generasi yang sangat jauh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: corriere della sera