FPJPP Desak Pemkot Tasikmalaya Bertindak Atas Hasil PPDB Jabar 2024 yang Dinilai Merugikan

FPJPP Desak Pemkot Tasikmalaya Bertindak Atas Hasil PPDB Jabar 2024 yang Dinilai Merugikan

Kepulan awan hitam menyelimuti pintu masuk Bale Kota Tasikmalaya saat aksi FPJPP terkait problematika PPDB, Senin 5 Agustus 2024. ayu sabrina / radar tasikmalaya--

BACA JUGA:Usai Launching Pemain Persib, Bojan Hodak Langsung Pikirkan 11 Pemain Inti untuk Liga 1 2024-2025

"Bungursari dan Cibeureum belum memiliki SMA dan SMK (Blankspot), sehingga kami terus tersisihkan karena zonasi," jelasnya.

Tatang menambahkan, solusi tidak hanya menambah kuota siswa dalam kelas, tetapi juga bisa dengan memberlakukan jam masuk pagi dan siang, yang dinilai mendesak untuk menjawab kekurangan sekolah.

"Memperbanyak jam masuk bukan masalah. Jika kota membutuhkan guru, itu juga akan menyerap tenaga kerja, mengingat banyak honorer yang nasibnya tidak jelas," ujarnya.

Forum bahkan mengklaim ada sekitar 6000 siswa yang terdampak dan berpotensi putus sekolah.

BACA JUGA:Jelang Pilkada 2024 Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan dan Dede Muharam Semakin Mesra: Pertanda Bersama?

"Kemana harus diarahkan siswa-siswa ini? Jika dipaksa ke sekolah swasta, pembiayaannya berat. Kesimpulan kami, pemerintah harus bersikap," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: