WADUH!!! Diduga Pengaruh Medsos, Belasan Murid SD di Kota Banjar Sayat Lengan Tangannya

WADUH!!! Diduga Pengaruh Medsos, Belasan Murid SD di Kota Banjar Sayat Lengan Tangannya

Kepala SDN 2 Hegarsari Kota Banjar saat ditemui di sekolahnya, Senin 3 Juni 2024. anto sugiarto / radartasik.disway.id--

BANJAR, RADARTASIK.COM - Belasan murid SDN 2 Hegarsari Kota Banjar lengan tangannya disayat-sayat diduga menggunakan cutter dan juga pecahan beling. 

Sayat-sayatan tersebut menjadi trend dikalangan anak-anak diduga dipengaruhi oleh media sosial (medsos) sehingga mereka ikut-ikutan. 

Kepala SDN 2 Hegarsari Ade Ahmad Yani membenarkan hal tersebut, dan peristiwanya terjadi bulan Mei kemarin yang menimpa 16 anak (siswa siswi). 

"Iya ada 16 anak kebanyakan perempuan, ada 2 orang laki-laki (lengan tangannya yang disayat-sayat) dan kebanyakan kelas 4," paparnya, Senin 3 Juni 2024. 

BACA JUGA:Pilkada 2024 Kota Tasikmalaya, Muslim Dapat Tugas Jadi Bacawalkot, Pasangannya Segera Dicari

Dia menjelaskan, awal mula mendapatkan peristiwa tersebut dari salah seorang anak lengan tangannya terdapat sayatan diketahui disuruh oleh teman kelasnya. 

Namun setelah ditelusuri, ada juga anak yang melakukan tindakan serupa hanya ikut-ikutan trend di media sosial Tiktok, dan ketika sudah melakukan langsung di upload video-nya. 

"Ada dua anak yang dipaksa sama temannya (lakukan menyayat-nyayat lengan) dan ada juga yang sekedar ikut-ikutan," tegasnya. 

Diakuinya, berdasarkan pengakuan anak-anak aksi tersebut ada yang dilakukan saat di sekolah namun ada juga di luar sekolah. 

BACA JUGA:Harga Kebutuhan Pokok Terus Meningkat Menjelang Idul Adha di Kabupaten Tasikmalaya

Namun jika dilakukan di lingkungan sekolah pasti akan diketahui dan ramai, akan banyak darah berceceran dimana-mana. 

"Pengakuan mereka (anak-anak) ada yang dilakukan di sekolah. Kalau di sekolah pasti ramai, tapi ini tidak," tambahnya. 

Meski begitu, pihaknya langsung memanggil orang tua anak yang menyuruh temannya melakukan menyayat-nyayat lengan tangan dan dilanjutkan dengan musyawarah. 

Setelah dikumpulkan semua orang tua anak dan guru akhirnya mereka meminta maaf dan masalah tersebut sudah diselesaikan dan semuanya menerima. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: