Petani di Kabupaten Ciamis Kekurangan Pupuk, Dewan Desak Pemerintah Segera Bergerak

Petani di Kabupaten Ciamis Kekurangan Pupuk, Dewan Desak Pemerintah Segera Bergerak

Petani sedang memperbaiki alat pengusir burung di area sawah sekitar Makam Jambansari Kabupaten Ciamis, Jumat 22 Maret 2024 lalu. fatkhur rizqi / radar tasikmalaya--

Petani di Kabupaten Ciamis Kekurangan Pupuk, Dewan Desak Pemerintah Segera Bergerak 

CIAMIS, RADARTASIK.COM - Situasi petani Kabupaten Ciamis mengalami kesulitan pupuk subsidi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis pun menyoroti persoalan tersebut. 

Oleh karena itu, DRPD Kabupaten Ciamis meminta untuk Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) untuk gerak cepat mengatasi kesulitan petani dalam mendapatkan pupuk subsidi ini. 

"Pemkab dalam hal ini DPKP harus segera berupaya untuk minta tambahan dari pusat pada perubahan 2024 ini. Sebab kalau dana dari Pemda tidak ada anggarannya," ujar Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Ciamis Komar Hermawan kepada Radar Tasikmalaya, Minggu 24 Maret 2024. 

BACA JUGA:Emak-Emak Komunitas Rumah Bakat Banjar Bagi-Bagi Takjil Ramadhan Keliling Kota, Ini Sasarannya

Sebab, ia sudah mengetahui petani saat ini mengalami kekurangan pupuk subsidi. Itu akibat alokasi pupuk bersubsidi yang diterima Kabupaten Ciamis turun setelah mendapatkan SK Gubernur Jawa Barat 2024. 

Sesuai data dari DPKP Kabupaten Ciamis ketersediaan pupuk subsidi saat ini, melalui sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK), hanya ada pupuk urea 10.775 ton atau 52 persen yang terealisasi dari pengajuan 20.388 ton. 

Sedangkan untuk pupuk subsidi NPK 7.279 ton atau 29 persen yang terealisasi dari pengajuan 24.859 ton. 

"Pupuk subsidi kuotanya kurang dari 50 persen yang terbagikan ke petani Kabupaten Ciamis. Oleh karena jangan sampai kekurangan pupuk ini berlarut-larut," bebernya.

BACA JUGA:Kemana Arah PKB, PKS dan PDI Perjuangan di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024?

Sebelumnya, Ketua Paguyuban Petani Milenial Ciamis, Rifki Ruyat Mukti menyampaikan, efek kekurangan pupuk subsidi tersebut, petani harus melakukan pencampuran pupuk subsidi dan non subsidi. Tentunya agar hasilnya maksimal. 

"Jadi saat ini pupuk subsidi belum sesuai dengan kebutuhan petani. Maka agar tanamnya hasilnya bagus, kita menggunakan campuran pupuk subsidi dan non subsidi," tuturnya.

Akibatnya keseluruhan untuk kebutuhan petani masih kurang. Terutama kebutuhan yang banyak kebutuhan dari data kebanyakan pupuk subsidi phoska. 

"Saya pun belum tahu alasannya adanya kekurangan pupuk subsidi ini. Soalnya itu pemerintah pusat," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: