Komisi IV Dorong Evaluasi Dapur MBG Rajapolah Tasikmalaya Usai Puluhan Siswa Keracunan

Komisi IV Dorong Evaluasi Dapur MBG Rajapolah Tasikmalaya Usai Puluhan Siswa Keracunan

Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Rofi Hilmi Ali Hussein menengok korban dugaan keracunan makanan MBG ke Puskesmas Rajapolah, Sabtu 3 Mei 2025. istimewa for radartasik.com--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Puluhan siswa di Kecamatan Rajapolah mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu, 30 April 2025. 

Menanggapi insiden ini, Komisi IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya memutuskan untuk menutup sementara dapur MBG setempat hingga hasil uji laboratorium sampel makanan keluar.

Anggota Komisi IV, Rofi Hilmi Ali Hussein, yang meninjau kondisi di Puskesmas Rajapolah, menyatakan bahwa penutupan akan berlangsung sampai hasil pemeriksaan laboratorium diterima. 

Rofi juga menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap penyedia makanan dalam program tersebut.

BACA JUGA:Pramono Anung Hadiri DBL Fest 2025, Umumkan Kolaborasi Program Anak Muda

“Kebersihan bahan makanan, tempat pengolahan, dan proses distribusi harus menjadi perhatian utama,” ujar Rofi, Minggu 4 Mei 2025.

Ia juga menegaskan bahwa makanan harus diperiksa dengan cermat oleh tim distribusi sebelum diberikan kepada siswa, dan perubahan bau, warna, atau rasa harus dijadikan indikasi untuk tidak menyajikan makanan tersebut.

Komisi IV memastikan bahwa penanganan medis di puskesmas telah berjalan dengan baik, meskipun jumlah siswa yang terdampak terus bertambah, karena beberapa memilih berobat mandiri di rumah. 

Untuk mencegah kejadian serupa, Komisi IV juga berkoordinasi dengan puskesmas di empat wilayah, yaitu Rajapolah, Jamanis, Ciawi, dan Cisayong, serta mendorong Dinas Kesehatan untuk membentuk tim survei promosi kesehatan guna menyelidiki penyebab insiden ini.

BACA JUGA:QRIS UTHM 2025: Sinergi Olahraga, Ekonomi Digital, dan Sport Tourism di Kota Tasikmalaya

“Kami berharap para siswa cepat sembuh dan bisa kembali bersekolah seperti biasa,” tambah Rofi.

Kabid Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Epi Edwar Lutpi, melaporkan bahwa hingga Jumat pagi kemarin, sebanyak 27 siswa terdeteksi terpapar keracunan. 

Sembilan di antaranya masih dirawat, sementara sisanya sudah pulang dalam kondisi membaik.

Sebagai bagian dari penyelidikan epidemiologi, Dinas Kesehatan telah mengamankan sampel makanan untuk dianalisis di laboratorium Provinsi Jawa Barat. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait