Polisi Amankan 315 Bungkus Makanan Ringan Diduga Penyebab Keracunan Murid SD di Kota Banjar

Polisi Amankan 315 Bungkus Makanan Ringan Diduga Penyebab Keracunan Murid SD di Kota Banjar

Kapolsek Pataruman AKP Hadi Winarso memperlihatkan ratusan bungkus makanan ringan yang diduga penyebab 51 anak SD keracunan, Jumat 1 Maret 2024. anto sugiarto / radartasik.disway.id--

Polisi Amankan 315 Bungkus Makanan Ringan Diduga Penyebab Keracunan Murid SD di Kota Banjar

BANJAR, RADARTASIK.COM - Kasus dugaan keracunan terhadap 51 murid SD di Kota Banjar ditangani pihak kepolisian Polsek Pataruman

Pasalnya barang bukti makanan ringan yang diduga menjadi penyebab puluhan murid SD keracunan itu berhasil diamankan Polisi. 

Kapolsek Pataruman AKP Hadi Winarso membenarkan hal tersebut. Pihaknya kini telah mengamankan sebanyak 315 bungkus makanan ringan dalam kemasan kecil yang diduga menjadi penyebab murid SD keracunan. 

BACA JUGA:Galaxy XCover7 dan Galaxy Tab Active5, Perangkat Standar Militer yang Tangguh di Segala Medan Kerja

"Kita dapat dari pedagang eceran (pedagang keliling, Red) yang menjual makanan ringan tersebut," katanya, Jumat 1 Maret 2024. 

Selain dari pedagang eceran, pihaknya juga mengamankan makanan ringan itu dari toko grosiran. Sebab pedagang eceran itu mendapatkan produk makanan ringan yang diduga menyebabkan murid SD keracunan dari toko grosiran. 

Barang bukti yang berhasil diamankan tersebut adalag yang belum terjual, sehingga jumlahnya cukup banyak dan sebagian lagi sudah terjual. 

Pihaknya juga sudah melakukan penelusuran mulai dari pasar hingga ke sekolah-sekolah terhadap pedagang keliling yang berjualan makanan ringan tersebut, namun sudah tidak ada di pasaran. 

BACA JUGA:Ini Pesan Khusus Para Pimpinan Daerah untuk Koran Radar Tasikmalaya yang Berusia 20 Tahun

"Sudah tidak ada yang menjual produk makanan ringan yang dimaksud, mungkin karena sudah tahu membahayakan," tambahnya. 

Jelas Hadi, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait sampel makanan ringan yang akan dilakukan uji laboratorium (Labkesda Jabar).

"Kami juga masih menunggu hasil dari lab terkait produk makanan ringan tersebut berbahaya atau tidak," jelasnya. 

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar selalu memberikan pengawasan terhadap anak-anaknya jangan sampai membeli makanan asing karena sangat berbahaya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: