Apakah Pasien DBD Dijamin Program JKN? Begini Penjelasan Dirut BPJS Kesehatan!

Apakah Pasien DBD Dijamin Program JKN? Begini Penjelasan Dirut BPJS Kesehatan!

Apakah pasien DBD dijamin program JKN? Simak penjelasan Dirut BPJS Kesehatan Ghufron Mukti!-bing.com-

Dia berharap adanya kolaborasi multisektoral yang kuat dalam pencegahan dan penanganan kasus Dengue sesuai Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025 dapat terlaksana dengan baik, sehingga kasus dan kematian akibat DBD khususnya pada bayi dan anak dapat menurun ke depannya.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengakui kasus demam berdarah dengue masih menjadi permasalahan di Indonesia.

BACA JUGA: Nokia Z3 2024 HP Flagship dengan Harga Murah Cek Spesifikasinya di Sini

Untuk menanggulangi kasus tersebut, menurut dia, dibutuhkan keterlibatan lintas sektoral untuk menguatkan upaya promotif preventif dalam pengendalian kasus DBD.

”Upaya penanggulangan sudah banyak dilakukan, seperti larvasida, fogging, pembagian kelambu hingga Program Juru Pemantau Jentik. Namun dengan kian meningkatnya kasus dengue, harus ada upaya tambahan yang lebih advance dan sedini mungkin untuk mengatasi kasus DBD di masa yang akan datang,” jelas dia.

Dante mengungkapkan Indonesia telah menetapkan Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025 dengan target zero kematian akibat dengue di tahun 2030.

Pertama adalah penguatan manajemen vektor yang efektif, aman dan berkesinambungan. Kedua, melakukan peningkatan akses dan mutu tatalaksana dengue.

BACA JUGA: Cukup Uang Segini Buat Memiliki Yamaha Fazzio Terbaru 2024, Dijamin Tidak Kemahalan!

Strategi selanjutnya adalah penguatan surveilans dengue yang komprehensif, manajemen kejadian luar biasa yang responsif dan peningkatan keterlibatan masyarakat yang berkesinambungan.

Selain itu perlu ada penguatan komitmen pemerintah, kebijakan manajemen program dan kemitraan dan melakukan pengembangan inovasi, kajian invensi dan riset sebagai dasar kebijakan dan manajemen program berbasis bukti.

Ketua FNM Society Nila F Moeloek mengatakan upaya pencegahan dan pengendalian terhadap kasus DBD bergantung pada pengendalian sektor dan pemberdayaan masyarakat melalui gerakan 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur).

Dia juga menilai penggunaan obat pembunuh jentik nyamuk (abate) efektif dalam menurunkan populasi nyamuk.

BACA JUGA: Inilah 7 Warna Baru Yamaha Grand Filano Hybrid-Connected! Harga Tetap Kelas Skutik Medium

”Upaya pengendalian tersebut juga bergantung kepada pengetahuan masyarakat terhadap pengendalian serta pencegahan terhadap kasus dengue. Kemudian, harus ada upaya inovatif untuk melakukan pencegahan kasus dengue,” katanya.

Dengan dilakukannya kegiatan seminar ini, Nila berharap bisa membuka wawasan masyarakat terhadap upaya pencegahan dan pengendalian terhadap kasus DBD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: