Setiap Musim Hujan Sampah Rumah Tangga Kiriman dari Sungai Citanduy Meningkat ke Pantai Pangandaran
Komunitas Peduli Lingkungan menunjukan sampah rumah tangga kiriman Sungai Citanduy di Pantai Pangandaran, Rabu 17 Januari 2024. deni nurdiansyah / radar tasikmalaya--
Setiap Musim Hujan Sampah Rumah Tangga Kiriman dari Sungai Citanduy Meningkat ke Pantai Pangandaran
PANGANDARAN, RADARTASIK.COM - Komunitas Peduli Lingkungan menyebutkan saat ini banyak sampah kiriman ke Pantai Pangandaran. Hal ini menjadi bukti kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Salah satu anggota Komunitas Peduli Lingkungan, Sutan Abdul Rosid mengatakan, sampah kiriman ini sudah terjadi sejak dulu hingga sekarang ketika musim hujan.
"Setiap musim penghujan tiba, volume sampah akan meningkat signifikan di Pangandaran," katanya kepada wartawan, Rabu 17 Januari 2024.
BACA JUGA:Terduga Pelaku Asusila Bocah SD di Tasikmalaya Babak Belur Dihajar Massa
Sungai Citanduy ini melintasi beberapa daerah seperti Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Plawangan Cilacap, Jawa Tengah hingga ke Kabupaten Pangandaran.
"Jadi bisa dibayangkan berapa banyak sampah kiriman itu," terangnya.
Ia menjabarkan, sampah rumah tangga yang terbawa oleh arus Sungai Citanduy ke Pantai Pangandaran itu bermacam-macam jenisnya.
Dia menambahkan, hal ini bisa terjadi karena kurangnya kesadaran dari masyarakat yang berada di sempadan Sungai Citanduy dalam menjaga kelestarian dan kebersihan.
Yaitu dengan membuang sampah sembarangan dan sisa-sisa bekas potongan pohon yang ditebang di hutan dibiarkan begitu saja, hingga terbawa ke sungai.
"Kalau masyarakat yang tergabung dalam komunitas, saya yakin mereka pasti akan menjaga kelestarian dan kebersihan sungai sesuai yang diarahkan oleh pihak BBWS Citanduy," tegasnya.
Akan tetapi, jelas dia, program yang ada di Komunitas Peduli Lingkungan tersebut tidak berjalan maksimal karena tidak adanya anggaran.
"Kami sudah usulkan ke BBWS Citanduy untuk pengadaan bibit mangrove untuk ditanam di pinggir sungai sebagai pengganti pohon dahon, namun sampai sekarang belum ada tanggapan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: