Donald Trump Sebut Menteri Pertahanan Israel Bodoh Melawan Pejuang Hamas yang Cerdas

Donald Trump Sebut Menteri Pertahanan Israel Bodoh Melawan Pejuang Hamas yang Cerdas

Donald Trump.-Instagram-

RADARTASIK.COM - Mantan Presiden AS, Donald Trump sebut Menteri Pertahanan Israel bodoh melawan Pejuang Hamas yang cerdas dalam pidato kampanyenya di Florida.

Donald Trump juga mengejek kemampuan militer Israel dan mengkritik kepala pemerintahan Benjamin Netanyahu yang dianggapnya tidak membantunya saat membunuh pemimpin Iran Qassem Soleimani di tahun 2020 silam.

“Saya tidak akan pernah lupa bahwa Netanyahu tidak membantu kami, dan dia mengecewakan,” kata Trump dikutip dari Al-Quds Al-Arabi.

Mantan Presiden AS ini nampaknya masih kesal karena tiga tahun lalu, Netanyahu mengucapkan selamat kepada Joe Biden atas kemenangannya dalam pemilu AS, yang dianggap curang oleh Donald Trump.

BACA JUGA:TERBIT! Aturan Penundaan Proses Hukum Peserta Pemilu 2024 untuk Jaga Kondusivitas

Trump menyinggung kemampuan intelijen Israel dalam pidatonya, dengan mengatakan bahwa kemampuan tersebut “perlu ditingkatkan.”

Dia menyatakan bahwa Israel tidak siap dan Menteri Pertahanannya Yoav Galant adalah “orang bodoh dan menyarankan mereka untuk memperkuat diri melawan gerakan cerdas Hamas.

"Pada praktiknya, Israel sedang berperang melawan Iran. Saya mendengar kepala keamanan Amerika mengatakan, 'Kami berharap Hizbullah tidak akan menyerang dari utara,” ucap Trump.

“Ini adalah titik lemahnya. Hizbullah adalah orang yang sangat bijaksana, dan Israel memiliki menteri pertahanan yang berkata, “Saya harap Hizbullah tidak menyerang kami dari utara”, Siapa yang pernah mendengar orang bodoh mengatakan hal seperti itu?” sindirnya.

BACA JUGA:Brigade Al-Qassam: 13 Tawanan Perang Tewas oleh Serangan Bom Israel di Jalur Gaza

Tak cukup menganggap Menteri Pertahanan Israel bodoh, Donald Trump juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap Benjamin Netanyahu.

"Netanyahu tidak mengulurkan tangan membantu pembunuhan Qasem Soleimani, dan kami sangat kecewa padanya,” ujarnya.

“Ini adalah masalah besar, terutama karena Netanyahu mencoba mencetak poin untuk dirinya sendiri dengan menganggap dirinya sebagai mitra, tetapi kami melakukannya sendiri, dengan cermat dan indah,” lanjutnya.

Trump juga mengambil inisiatif untuk menyindir dan memfitnah Presiden AS Joe Biden dan menghubungkan teori konspirasi mengenai pemilu AS pada tahun 2020 dengan operasi “Badai Al-Aqsa” yang dilakukan oleh pejuang Hamas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: