Ini Alasan Kenaikan Harga Beras di 5 Pasar Kabupaten Tasikmalaya

Ini Alasan Kenaikan Harga Beras di 5 Pasar Kabupaten Tasikmalaya

Harga jual beras di Pasar Singaparna Kabupaten Tasikmalaya naik Rp 1.000 per kilogramnya. ujang nandar / radartasik.com--

BACA JUGA:Keren! Kota Banjar Buka Wisata Baca Literasi, Inovasi Baru untuk Tingkatkan Minat Baca

Sementara itu, harga beras medium yang sebelumnya Rp 12.500, kini mencapai Rp 13.500 per kilogram, dan harga beras premium bahkan mencapai Rp 14.000, naik dari Rp 13.000. "Kenaikan sebesar Rp 1.000 per kilogram," katanya, Senin 28 Agustus 2023.

Kenaikan harga beras ini disebabkan oleh penurunan pasokan dari para petani kepada pedagang dalam beberapa hari terakhir. 

"Pasokan menurun karena musim kemarau yang panjang diikuti dengan gagal panen," jelasnya.

Pedagang lain, Ridwan, juga menyatakan bahwa kenaikan harga terjadi akibat gagal panen, yang menyebabkan penurunan pasokan. 

BACA JUGA:Ikatan Motor Honda Bandung Rayakan Hari Jadi ke-21, Ada Ratusan Bikers yang Berkumpul

"Karena gagal panen, pasokan menurun, dan itu berdampak pada harga," ujarnya.

Dampak dari kenaikan harga ini juga dirasakan oleh pedagang, yang mengalami penurunan omzet sebanyak 30 persen dari hari-hari biasanya. 

Saat ini, pedagang hanya mampu menjual 50 kuintal per hari, dibandingkan dengan biasanya yang mencapai satu ton. "Omzet turun 30 persen," tambahnya.

Saat ini, harga beras kualitas tinggi mencapai Rp 14.000 per kilogram. Harga beras kualitas menengah juga mengalami kenaikan. 

BACA JUGA:Dapatkan Saldo GoPay Coins Gratis Hingga 20 Persen, Caranya Cukup Transaksi di Toko Online Ini

Beberapa pedagang bahkan hanya menjual beras kualitas premium karena ketersediaan beras kualitas menengah dan rendah yang terbatas. 

"Saya hanya menjual kualitas bagus dengan harga Rp 14.000," ujar salah seorang pedagang.

Kenaikan harga beras ini membuat pembeli merasa kesulitan, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sulit. 

"Situasinya berat, itulah mengapa pembelian berkurang, karena uang yang tersedia sedikit. Pembelian menurun sekitar 50 persen dari biasanya," tambahnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: