Kisah Ratu Gandawati dari Kampung Siluman Pulo Majeti Kota Banjar Menjelma di Wayang Geugeus

Kisah Ratu Gandawati dari Kampung Siluman Pulo Majeti Kota Banjar Menjelma di Wayang Geugeus

Wayang Geugeus dari Kampung Siluman Pulo Majeti yang menggambarkan kisah Ratu Gandawati diarak saat pawai alegoris merayakan HUT RI Ke-78, Snin 21 Agustus 2023.-Foto: anto sugiarto/radartasik.disway.id-

Kisah Ratu Gandawati dari Kampung Siluman Pulo Majeti Kota Banjar Menjelma di Wayang Geugeus

KOTA BANJAR, RADARTASIK.COM - Pulo Majeti di Kampung Siluman Kelurahan Purwaharja Kecamatan Purwaharja Kota Banjar tidak hanya terkenal sebagai cagar budaya patilasan saja. 

Namun memiliki karya baru yang digagas oleh para budayawan Kampung Siluman Pulo Majeti yaitu Wayang Geugeus.

Wayang Gegeus berukuran raksasa (besar) dibuat dari komponen khas berupa jerami, padi, dedaunan, tubuhnya dari ayaman bambu dan dihias layaknya seperti seorang ratu. Sehingga menjadi satu kisah Ratu Gandawati.

BACA JUGA:Rating pemain AC Milan vs Bologna 2-0: Christian Pulisic Man of The Match, Thiaw Jadi Bek Terbaik

Wayang Gegeus yang menceritakan kisah Ratu Gandawati pertama kali ditampilkan pada pawai alegoris memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-78 di Jalan Letjen Suwarto, Senin 21 Agustus 2023. 

Tinggi wayang Geugeus sebagai gambaran kisah Ratu Gandawati, memiliki tinggi yang diperkirakan sekitar 3 meter lebih dengan berat sekitar 25 kg dan dipanggul oleh satu orang untuk menggerakkannya. 

Ternyata membuat wayang Geugeus sebgai perwujudan kisah Ratu Gandawati tidak mudah, dibutuhkan waktu dua hari dua malam hingga berbentuk dan bisa ditampilkan. 

Penggagas Wayang Geugeus, Ki Galeuh Saketi mengatakan seni tersebut merupakan karya warga Kampung Siluman Kelurahan Purwaharja Kecamatan Purwaharja. 

BACA JUGA:Begini Kronologi Truk Tabrak Truk di Jalan RE Martadinata, Tasikmalaya

"Wayang Gegeus sebagai ciri khas budaya di Pulo Majeti, dan baru kali ini mengikuti pementasan di pawai alegoris," ucapnya Selasa 22 Agustus 2023. 

Menurut dia, bahan yang digunakan membuat wayang Geugeus untu menggambarkan kisah Ratu Gandawati bersumber dari alam, seperti padi,  jerami, daun kelapa, jambe hingg bambu dibuat menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

Wayang Gegeus memiliki makna sebuah simbol persatuan, kekuatan dan kegotongroyongan di masyarakat yang saat ini mulai luntur. 

Maka dengan keberadaan wayang Geugeus sebagai bagian dari kisah Ratu Gandawati bisa menjadi penarik dan motivasi bagi masyarakat agar membangkitkan lagi gotong royong. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: