Kisah Ratu Gandawati dari Kampung Siluman Pulo Majeti Kota Banjar Menjelma di Wayang Geugeus

Kisah Ratu Gandawati dari Kampung Siluman Pulo Majeti Kota Banjar Menjelma di Wayang Geugeus

Wayang Geugeus dari Kampung Siluman Pulo Majeti yang menggambarkan kisah Ratu Gandawati diarak saat pawai alegoris merayakan HUT RI Ke-78, Snin 21 Agustus 2023.-Foto: anto sugiarto/radartasik.disway.id-

BACA JUGA:Aturan Baru Biaya Penanganan Pasien Covid-19 di Masa Endemi, Ada Vaksin Gratis dan Berbayar

Selain itu, wayang Geugeus merupakan bentuk satu ikatan dan keindahan, satu wadah dalam bentuk kebersamaan, yang mewakili perasaan warga terhadap negaranya. 

"Pembuatan wayang Geugeus terinspirasi dari sosok seorang ibu (leluhur) penguasa Pulo Majeti kala itu. Yakni Ibu Ratu Gandawati," jelasnya. 

Menurutnya, diketahui sosok dan kisah Ratu Gandawati memberikan semangat dan motivasi kepada anak-anaknya kala itu sehingga terinspirssi membuat wayang Geugeus. 

Khususnya anak-anak di Pulo Majeti Rawa Onom kala itu, sehingga tergugah ketika ada kegiatan yang selalu mementaskan seni dan kultur budaya. 

BACA JUGA:Optimalkan Pengelolaan Sampah di TPA Ciangir, Pemerintah Kota Tasikmalaya Dapat Bantuan Truk Sampah dari bjb

Rencananya Kawargian adat kampung Siluman Pulo Majeti akan mengembangkan wayang Geugeus tersebut, sebagai budaya lokal agar bisa dikenal masyarakat luas.  

"Nanti kita akan kembangkan menjadi budaya lokal, dengan harapan masyarakat Pulomajeti bisa mulai dari saat ini," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: