‘Harta Karun’ dari Tasikmalaya Dikirim ke Jepang, Mirip Merah Delima Sudah Ada Sejak Puluhan Tahun Silam
Batu Jasper merah ‘harta karun’ dari Tasikmalaya yang ada di Sungai Cimedang, kini tinggal bongkahan kasar.-Foto: tangkapnlayar/dok radar tasikmalaya-
BACA JUGA:Pertamina Ambil Langkah Tegas Terhadap SPBU dan Pangkalan LPG di Sumatera
Suhro, bapak paruh baya yang saat itu di tahun 2015 bercerita pada tim Radar Tasikmalaya, menjelaskan bila bongkahan batu besar berwarna merah yang diberi nama Jasper Merah, kini tinggal bongkahan-bongkahan kasar saja.
Sedangkan bongkahan halus sudah habis diambil oleh para penambang ilegal di sekitar tahun 1994-2004. Sekitar sepuluh tahun ‘harta karun’ dari Tasikmalaya ini habis.
Jasper Merah yang rupanya seperti batu Merah Delima, ini digunakan untuk perhiasan dan keramik.
Saat itu warga sekitar tidak dapat melarang adanya penambangan ilegal, karena memang saat itu tidak ada larangan juga dari pihak pemerintah.
BACA JUGA:HUT RI ke-78: Mengenang Jasa 4 Pemuda Penculik Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok, Ini Nama Mereka
Bila dijual pada saat itu, harga batu Jasper Merah yang merupakan salah satu ‘harta karun’ dari Tasikmalaya, harganya bisa mencapai miliaran rupiah.
Sudah ada puluhan ton, bahkan mungkin bisa ratusan ton, batu merah tersebut dikirim ke Jepang.
Setelah Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya tahu, bahwa batu Jasper merah Tasikmalaya, hendak dikirim ke Jepang, pada akhirnya penampangan ilegal pun dihentikan.
Namun di tahun 2014-2015, batu Jasper Merah Tasikmalaya yang merupakan ‘harta karun’ dari Tasikmalaya ini, kembali menjadi incaran para penampang ilegal.
BACA JUGA:Gagal Menang Lawan Barito Putera, Bojan Hodak Sebut Persib Kurang Beruntun: Kami Bermain Lebih Baik
Pada sekitar tahun tersebut, batu akik kembali booming, sehingga batu Jasper Merah dari Tasikmalaya ini dijadikan incaran untuk bahan baku batu akik.
Beberapa para penelitian pun pernah turun ke Tasikmalaya untuk meneliti keberadaan batu merah, yang merupakan ‘harta karun’ dari Tasikmalaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber