Syair Taubat Abu Nawas Membuat Imam Syafi’i Menangis dan Mau Sholatkan Jenazah sang Penyair
Syair Taubat Abu Nawas terkenal di kalangan Islam Sunni di seluruh dunia juga di Indonesia hingga saat ini.-istimewa-
Dalam perjalanan hidupnya di Baghdad, ada cerita kalau Abu Nawas sempat bertemu dengan
Imam Syafi'i.
BACA JUGA:Cara Membuat Video Cinematic Menakjubkan Menggunakan Samsung Galaxy A34
Imam Syafi’i merupakan salah satu imam dari 4 madhab besar yang kuat pengaruhnya dalam perkembangan agama Islam.
Imam Syafi’i selain hafal ratusan ribu hadist, juga termasuk yang menyukai syair-syair Arab.
Tahun 801 Masehi Imam Syafi’I resmi menetap di Baghdad untuk berguru ke seorang ulama fiqh.
Di negeri itulah bertemu dengan Abu Nawas sang penyair terkenal. Interaksi keduanya terjadi karena Imam Syafi’i termasuk yang menyukai syair-syair Arab.
BACA JUGA:Penjualan Wuling Air Ev Turun Sejak Awal Tahun, Ini Faktornya
Mungkin melihat gaya penyair seperti Abu Nawas yang hidup penuh ‘nyeleneh’, sehingga ada penilaian tertentu dari sang imam. Klik di sini tentang Kisah Lucu Abu Nawas selama hidupnya.
Hal ini berdasarkan cerita ketika Abu Nawas meninggal dunia tahun 814 Masehi, Imam Syafi’i awalnya tidak mau ikut mensholatkan jenazahnya.
Tetapi saat jenazah Abu Nawas mau dimandikan, di dalam saku baju Abu Nawas ada secarik kertas bertuliskan "Syair Al-I'tiraf" (pengakuan).
Itu merupakan syair terakhir yang ditulis Abu Nawas menjelang wafatnya.
Imam Syafi’I lantas membaca syair Abu Nawas itu, dan dampaknya dahsyat.
Sang Imam menangis sesegukan saat membaca bait demi bait dari syair Abu Nawas itu.
Syair terakhir itu kini dikenal dengan Syair I'tiraf atau pengakuan Abu Nawas atas dosanya. Juga permohonan ampunan yang mengiris hati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: