Penjualan Wuling Air Ev Turun Sejak Awal Tahun, Ini Faktornya

Penjualan Wuling Air Ev Turun Sejak Awal Tahun, Ini Faktornya

Penjualan Wuling Air Ev Turun Sejak Awal Tahun--

RADARTASIK.COM – Transisi kendaraan dari berbahan bakar fosil berganti ke energi Listrik sedang Ramai-ramainya, banyak produsen mobil di dunia yang mulai menjual mobil Listrik, salah satunya pabrikan asal China Wuling.

Wuling sempat membuat gempar dunia otomotif disaat mereka memperkenalkan kendaraan listrik yang murah, yakni Wuling Air Ev, bahkan sempat menjadi primadona.

Namun per Januari 2023, penjualan mobil Wuling Air EV bisa dibilang menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya yang terjual ribuan unit setiap bulan. Kini penjualannya tidak lebih dari 500 unit per bulan.

Padahal, Air EV sudah resmi mendapat insentif dari pemerintah yang menjadikan harga jualnya lebih murah per 1 April 2023, dengan tipe standar diklaim lebih hemat sekitar Rp21 juta dan tipe Long Range sekitar Rp26 juta.

BACA JUGA:Profil Kim Do Hoon, Calon Pelatih Baru Persib yang Pernah Juara Liga Champions Asia

Sejak debut penjualan Wuling Air EV di bulan Agustus 2022, penjualannya cukup berhasil dengan mencatatkan lebih dari 8.000 unit terjual dalam jangka waktu 5 bulan pemasaran. Penjualan terbanyak terjadi pada bulan Desember 2022 dengan angka distribusi ke dealer sebanyak 2.132 unit.

Namun, di tahun 2023, penjualan Wuling Air EV mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pada Januari 2023, hanya 35 unit yang terjual, kemudian naik sedikit menjadi 83 unit pada Februari.

Selanjutnya, angka penjualan naik lagi menjadi 421 unit pada Maret, 450 unit pada April, dan 455 unit pada Mei. Namun, pada Juni penjualan kembali menurun menjadi 210 unit yang terdistribusi ke dealer.

Belum ada tanggapan resmi dari Dian Asmahani, Direktur Pemasaran SGMW Motor Indonesia, terkait performa penjualan Wuling Air EV di Indonesia sampai saat ini.

BACA JUGA:Kim Do Hoon Resmi Jadi Pelatih Baru Persib? Ini 3 Fakta soal Kim Do Hoon yang Harus Bobotoh Ketahui

Penurunan penjualan tersebut bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti persaingan dengan mobil listrik lainnya di pasaran, perubahan regulasi atau kebijakan pemerintah terkait mobil listrik, serta faktor ekonomi dan keuangan yang mempengaruhi minat konsumen untuk membeli mobil listrik.

Bagaimanapun, dalam industri otomotif, fluktuasi dalam penjualan kendaraan bisa menjadi hal yang wajar, terutama untuk produk-produk baru seperti mobil listrik.

Perusahaan biasanya akan melakukan strategi pemasaran dan perbaikan produk untuk mengatasi tantangan tersebut dan memperbaiki performa penjualan di masa mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: