Mengerikan! Long COVID dan Dampaknya pada Otak, Penemuan Menakutkan dari Penelitian
Covid-19--
BACA JUGA: 4 Yes! Cakra Khan Tampil di America's Got Talent Ikuti Jejak Putri Ariani
Namun bagi Nath, temuan ini masih menjadi pertanyaan yang perlu diteliti lebih lanjut.
Timnya terus mempelajari otak pasien Covid-19 dan belum menemukan bukti nyata adanya virus SARS-CoV-2 di organ tersebut.
Dalam satu kasus, mereka menemukan protein virus, tetapi bukan virus lengkap, dalam jaringan yang dibiopsi dari seseorang yang menderita Covid-19, yang menjalani operasi otak untuk epilepsi.
Para peneliti di balik studi yang belum ditinjau sejawat pada April 2023 juga menemukan protein lonjakan SARS-CoV-2 di permukaan virus yang memungkinkannya memasuki sel manusia, pada otak orang yang meninggal karena Covid-19.
BACA JUGA: Terjawab, Sosok Pelatih Baru Persib Pengganti Luis Milla, Bobotoh Siap-Siap Dapat Kejutan
Dengan beragamnya temuan tersebut, Nath menekankan bahwa penelitian ini masih belum konsisten.
"Ada yang menemukannya, ada yang tidak, dan ada yang menemukannya dalam jumlah yang sangat kecil. Masih ada celah pengetahuan di sini," jelasnya.
Wes Ely, yang meneliti penyakit otak di Vanderbilt University Medical Center, percaya bahwa SARS-CoV-2 dapat menyerang sel pendukung di otak, atau yang bertanggung jawab menjaga fungsi normal otak dan tubuh.
Jangka panjangnya, menurut Ely, dapat menyebabkan efek domino yang menyebabkan kematian jaringan di otak.
BACA JUGA: Kisah Lucu Abu Nawas Beri Pelajaran Prajurit Sombong yang Mau Dugem Disuruh ke Kuburan
Namun Ely juga mengklaim bahwa ada banyak kemungkinan proses yang dapat terjadi yang secara langsung mempengaruhi otak dan menyebabkan perubahan pada sistem kekebalan tubuh yang akhirnya menyebabkan masalah neurokognitif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: