3 Keutamaan Bulan Muharam, Nomor Terakhir Menghapuskan Dosa Setahun yang Lalu

Meski Rasulullah tidak sempat berpuasa pada tanggal 9 Muharam, sabda Rasulullah pada hadits tersebut tetap berlaku dan dilaksanakan oleh kaum muslim.

Dalam Fathul Mun’im terdapat satu hadits dari Hakim bin al-A’raj yang berkata, ”Aku pernah mendatangi Ibnu Abbas RA ketika ia sedang berbantal dengan selendangnya di dekat Zamzam, lalu aku berkata padanya, ’Beritahukanlah kepadaku tentang puasa Asyura’."

Dia menjawab, ”Jika kamu telah melihat hilal (bulan sabit) Muharam, maka hitunglah, lalu berpuasalah sejak subuh pada hari kesembilan.”

Aku bertanya, ”Begitukah Rasulullah SAW berpuasa?”

BACA JUGA: Dihubungi Pangeran Mohammed bin Salman, Gattuso Ogah Pindah ke Arab Saudi

Dia menjawab, ”Ya.”

Mengenai keutamaan puasa Asyura, dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dan Tirmidzi dari Abu Qatadah bahwa Rasulullah bersabda, 

صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

”Puasa pada hari Asyura (10 Muharam), aku berharap Allah menghapuskan dosa setahun yang lalu.”

Dengan kemuliaan serta keutamaan yang Allah berikan, selayaknya umat muslim memperbanyak amal saleh termasuk puasa serta menjauhkan diri dari perbuatan zalim baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. 

Wallahu a’lam.

Sumber: