Harga Kelapa di Pangandaran Tembus Rp 4.500 per Butir, Petani Raih Untung Besar
Pemetik kelapa di Pangandaran sedang memanjat Senin 6 Januari 2025. deni nurdiansah/ radar tasikmalaya--
PANGANDARAN, RADARTASIK.COM – Para petani kelapa di Kabupaten PANGANDARAN kini tengah menikmati lonjakan harga yang mencapai rekor tertinggi, yakni Rp 4.500 per butir.
Kondisi ini memberikan angin segar bagi mereka setelah sebelumnya harga sempat anjlok.
Salah seorang petani kelapa, Sadili, mengungkapkan bahwa harga kelapa dalam dua bulan terakhir mengalami kenaikan signifikan.
"Awalnya paling mahal Rp 3.000 per butir, sekarang naik Rp 1.500 jadi Rp 4.500 per butir," ujar Sadili kepada Radar Tasikmalaya, Senin 6 Januari 2025.
BACA JUGA:Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran Akan Naik Mobil Baru, Tapi Keuangan Daerah Masih Tercekik
Sadili menambahkan, harga kelapa sebelumnya sempat jatuh hingga Rp 2.000 per butir. Bahkan pada 2022, harga kelapa pernah berada di titik terendah, yakni Rp 1.500 per butir.
Dengan harga yang tinggi, para petani semakin bersemangat menjual hasil panennya ke pengepul.
Dalam sehari, Sadili mampu meraup pendapatan hingga Rp 1 juta dari penjualan sekitar 250 butir kelapa.
"Kalau dalam empat hari dapat 1.000 butir, bisa dihitung berapa untungnya," katanya.
BACA JUGA:KPU Kabupaten Tasikmalaya Hadapi Gugatan Pilkada di MK, Siapkan Kuasa Hukum
Petani lainnya, Suhli, berharap harga kelapa tetap stabil di angka yang menguntungkan.
"Kalau sudah turun drastis, untungnya jadi sedikit," ungkapnya.
Menurut Suhli, kebanyakan pengepul menjual kelapa ke bandar, yang kemudian memasoknya ke pabrik pengolahan kelapa.
"Rantai distribusinya panjang, jadi kami berharap harga tetap konsisten agar semua pihak diuntungkan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: