Awal Mula Penanggalan atau Kalender Hijriah (2-Masa Kepemimpinan Umar bin Khattab)

Awal Mula Penanggalan atau Kalender Hijriah (2-Masa Kepemimpinan Umar bin Khattab)

Awal mula penanggalan atau Kalender Hijriah.-Ilustrasi/Kemenag-

Awal Mula Penanggalan atau Kalender Hijriah (2-Masa Kepemimpinan Umar bin Khattab)

RADARTASIK.COM – Ketika Islam datang, tradisi penamaan bulan secara terurut ini masih terus berlanjut pada masa Rasulullah SAW sampai wafatnya Khalifah Abu Bakar Ash-Shidiq.

Namun, bulan sisipan sudah tidak lagi digunakan karena sering dipermainkan kaum Quraisy ketika mereka menghendaki untuk perang.

Terjadilah perubahan dari lunisolar system (penanggalan berdasarkan peredaran bulan dan matahari) menjadi lunar system (penanggalan berdasarkan peredaran bulan).

BACA JUGA: Santri Baru Pesantren Muhammadiyah Afsi Jalani Fortasi

Pada masa kepemimpinan Amirul Mukminin Umar bin Khattab, muncul kendala terutama untuk administrasi pemerintahan dalam hal tahun yang mana atau tahun kapan. Pola penanggalan yang digunakan masih menggunakan hari kesekian pada bulan apa, tanpa tahun.

Ketika itu, Abu Musa Al-Asy’ari yang ditugaskan sebagai wali di Basrah mengirimkan surat pengaduan kepada Amirul Mukminin Umar bin Khattab mengenai dokumen pengangkatannya sebagai wali yang tertulis pada bulan Syaban tanpa tahun.

Selain itu, Amirul Mukminin sering berkirim surat kepada Abu Musa Al-Asy’ari dengan hanya mencantumkan tanggal dan bulan tanpa tahun. 

Dalam surat pengaduannya, Abu Musa Al-Asy’ari menulis, ”Telah sampai kepada kami surat-surat dari Anda, tanpa tanggal.”

BACA JUGA: Wakil Bupati Tasikmalaya Berharap Pemberantasan Rokok Tanpa Pita Cukai Terus Digencarkan

Dalam riwayat lain disebutkan, ”Telah sampai kepada kami surat-surat dari Amirul Mukminin, namun kami tidak tahu apa yang harus kami perbuat terhadap surat-surat itu. Kami telah membaca salah satu surat yang dikirim di bulan Syaban. Kami tidak tahu apakah Syaban tahun ini ataukah tahun kemarin.”

Pada versi lain dikisahkan, sekali waktu Amirul Mukminin menerima dokumen tentang sengketa utang-piutang yang tertulis jatuh tempo pada bulan Syaban. Hanya saja sulit diidentifikasi Syaban yang mana. Tahun ini, sekarang atau tahun depan. 

Umar bin Khattab sebagai Amirul Mukminin menyikapi masalah ini sebagai masalah serius karena berkaitan dengan tanggung jawabnya untuk mengurusi urusan umat.

Beliau memanggil Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqqas serta Thalhan bin Ubaidillah untuk meminta pendapat mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: