Bapak Moneyball Jadi Senjata Rahasia AC Milan Datangkan Tijjani Reijnders
Tijjani Reijnders -Tangkapan Layar Instagram @tijjanir-
RADARTASIK.Com - Billy Beane yang menjadi bapak Moneyball jadi senjata rahasia AC Milan datangkan Tijjani Reijnders dari AZ Alkmaar.
AC Milan dikabarkan akan menggunakan peran Billy Beane sebagai keunggulan tak terduga dalam usaha merekrut Tijjani Reijnders.
Billy Beane adalah tokoh utama dalam film Moneyball yang menekankan penggunaan statistik untuk mendapatkan pemain berkualitas dengan harga terjangkau, yang kemudian dapat dijual dengan harga tinggi.
Beane telah lama menjadi konsultan bagi pemilik AC Milan, Gerry Cardinale, dan menariknya, dia juga memiliki saham minoritas di klub Belanda, AZ Alkmaar.
BACA JUGA:Cilaka Euy! Jika Kota Tasikmalaya Berlimpah Miras Simak Warning dari Ustadz Jebolan Sudan
Keterlibatannya dalam kedua klub ini memberikan posisi unik yang memungkinkannya untuk mempengaruhi proses negosiasi dalam transfer Reijnders ke Milan.
Dilansir oleh La Gazzetta dello Sport (melalui Milan News), kehadiran Beane dalam tim perundingan dapat membantu AC Milan untuk merekrut Tijjani Reijnders dengan harga sekitar €18-20 juta.
AC Milan juga telah menytujui persyaratan pribadi dengan Reijnders yang telah menyetujui tawaran kontrak lima tahun dengan gaji €1,7 juta per musim.
Tijjani Reijnders direncanakan akan menjadi salah satu pemain yang akan membantu menutup kekosongan di lini tengah AC Milan setelah kepergian Sandro Tonali ke Newcastle.
BACA JUGA:Awal Mula Penanggalan atau Kalender Hijriah (1-Masyarakat Arab Pra Islam)
Sementara itu, pemain lain seperti Yunus Musah juga diharapkan untuk menjadi penguat di lini tengah, bersama dengan transfer lainnya, Ruben Loftus-Cheek, yang segera akan diumumkan oleh klub.
Milan tidak melihat Loftus-Cheek, Reijnders, dan Musah sebagai alternatif satu sama lain, melainkan sebagai pilihan yang saling melengkapi.
Mereka diyakini mampu bermain bersama di formasi lini tengah tiga orang dan diharapkan akan membawa keuntungan karena kekuatan fisik mereka ditambah pengalaman bermain di kompetisi Eropa.
Ketiganya dianggap sebagai impian lini tengah AC Milan dan elemen eksperimental yang menarik bagi tim untuk musim depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: