Legenda Lazio Sebut Paolo Maldini Tumbal Kegagalan Transfer AC Milan Musim Lalu

Legenda Lazio Sebut Paolo Maldini Tumbal Kegagalan Transfer AC Milan Musim Lalu

Paolo Maldini-Tangkapan Layar Instagram @acmilan-

“Ide-ide Milan mungkin terlihat benar dan saat ini Milan berada di bawah tekanan untuk tidak membuat kesalahan, terutama mengingat apa yang telah diberikan Maldini dan Massara sebelumnya,” jelasnya.

BACA JUGA:Anak Berlusconi Ingin Jual Monza, Adriano Galliani Banting Stir Jadi Politisi

Setelah kepergian Paolo Maldini dan Ricky Massara, kepala pemandu bakat Geoffrey Moncada naik pangkat dan kini menjadi tokoh utama AC Milan dalam bursa transfer untuk menghadirkan bakat terbaik ke San Siro. 

Moncada dan timnya yang akan bertanggung jawab untuk mengidentifikasi pemain yang sesuai dan menegosiasikan kontrak awal.

Setelah itu, CEO Furlani akan melanjutkan negosiasi secara pribadi saat mencapai tahap yang lebih lanjut. 

Meskipun hingga saat ini belum ada pembelian pemain dengan nama besar oleh AC Milan, Moncada terkenal karena sering bekerja secara diam-diam dan memberikan kejutan. 

Ia merupakan salah satu sosok di balik keberhasilan AC Milan dalam merekrut Rafael Leao, Mike Maignan, dan Piere Kalulu dari Liga Prancis.

Mengingat pendekatan Gerry Cardinale sebagai pemilik AC Milan saat ini, faktor ekonomi jelas memainkan peran dalam pengambilan keputusan pembelian pemain. 

Cardinale adalah seorang investor yang menganggap stabilitas keuangan klub lebih penting daripada menjadi juara setiap tahun. 

Bahkan, Cardinale menyatakan bahwa tim yang selalu menjadi juara akan bertentangan dengan prinsip awal mereka sebagai investor yang mencari keuntungan.

Menurutnya, tujuan mereka sebagai investor dalam sepak bola adalah untuk mendapatkan keuntungan dari investasi tersebut, bukan hanya meraih gelar juara setiap tahun. 

Cardinale menjelaskan bahwa dalam olahraga, gelar tidak bisa dibeli, meskipun ia berharap AC Milan memenangkan Scudetto dan Liga Champions setiap tahun. 

Namun, harapan tersebut bertentangan dengan tujuan utama mereka sebagai investor karena tim yang sama selalu menang, itu tidak akan menguntungkan secara finansial.

“Dalam olahraga, Anda tidak dapat membeli gelar, Saya jelas ingin memenangkan Scudetto dan Liga Champions setiap tahun, tetapi jika kami melakukannya, itu akan bertentangan dengan pekerjaan kami,” ucap Cardnale ketika membeli AC Milan tahun lalu.

“Tugas kami adalah mendapatkan laba atas investasi ini dan jika setiap tahun orang yang sama menang, itu tidak akan berhasil,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: