Indahnya Toleransi Beragama di Kota Banjar, Festival Dulur Sakupat Ajang Silaturahmi Menyambut Lebaran

Indahnya Toleransi Beragama di Kota Banjar, Festival Dulur Sakupat Ajang Silaturahmi Menyambut Lebaran

Warga Jadimulya saat mengikuti kaulinan baheula dalam Festival Dulur Sakupat, Rabu 19 April 2023.-Anto Sugiarto-radartasik.disway.id

BANJAR, RADARTASIK.COM - Menyambut Lebaran atau Idul Fitri, Warga Jadimulya Kota Banjar menggelar Festival Dulur Sakupat.

Pada Festival Dulur Sakupat ini merupakan jalinan silaturahmi yang kokoh dari Karang Taruna Muda Berkarya bersama Forum Komunikasi Budayawan Kota Banjar dan Gereja Katolik Santo Pilipus. Indahnya toleransi beragama di Kota Banjar diperlihatkan. Mereka berbaur, baik tua, muda bahkan anak-anak sekalipun.

Festival digelar di Areal Pasar Karang Taruna Kota Banjar, yang diikuti seluruh warga Jadimulya (Bobojong) Kelurahan Hegarsari Kecamatan Pataruman, Rabu 19 April 2023 sore hingga malam. 

Festival dimulai dengan arak-arakan sepeda hias yang bertemakan ketupat, tumpeng ketupat hias karya dari setiap RT.

BACA JUGA:Jelang Lebaran, Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Singaparna Dua Jenis Sayuran Ini Naik 100 Persen

"Festival ketupat ini mengangkat kembali makna filosofi mendalam yang ada di balik kesederhanaan tradisi ketupat menjelang Hari Raya Idul Fitri," ucap Ketua Karang Taruna Muda Berkarya, Asep. 

Menurutnya, terdapat nilai-nilai persaudaraan yang ada di dalam ketupat Lebaran. Tidak dibatasi oleh sekat-sekat perbedaan sosial masyarakat.


Anak-anak warga Jadimulya saat mengikuti arak-arakan sepeda hias ketupat dalam memeriahkan festival Dulur Sakupat, Rabu 19 April 2023.-Anto Sugiarto-radartasik.disway.id

"Khususnya bagi yang menyiapkannya, membuatnya, mengantarkannya dan yang menyantapnya," jelasnya. 

Festival Dulur Sakupat layaknya seperti miniatur persaudaraan di negari ini. Semua masyarakat menyambut Lebaran dan juga pembelajaran moderasi beragama. 

BACA JUGA:Puluhan Ribu Kendaraan Pemudik Lintasi Jalur Gentong

Warga lintas agama berbaur turut membuat ketupat Lebaran bersama-sama. Hal inilah yang membuat indahnya toleransi beragama di Kota Banjar.

"Ini merupakan ajang silaturahmi antar umat beragama, untuk menanam kebaikan dan memperjuangkan persaudaraan," katanya. 

Panitia penyelenggara Deni Weje menambahkan, ketupat Lebaran mewakili dua simbolisasi, yakni ngaku lepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: