Warga Pasir Ipis Kotabaru Tasikmalaya Sedekah Sampah, Bank Sampah Sediakan Keranjang Per 50 Meter

Warga Pasir Ipis Kotabaru Tasikmalaya Sedekah Sampah, Bank Sampah Sediakan Keranjang Per 50 Meter

Direktur Bank Sampah Pasiripis Mandiri, Asep Sanusi memperlihatkan keranjang sampah untuk tempat sedekah sampah.-Foro:tina/radartasik.disway.id-

KOTA TASIK, RADARTASIK.COM - Warga di Kampung Pasir Ipis RT 04 RW 010 Kelurahan Kotabaru Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya memiliki program sedakah sampah untuk mengurangi pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir atau TPA.

Sedekah sampah ini diinisiasi oleh Banak Sampah Pasiripis Mandiri yang dikelola oleh Asep Sanusi bersama warga sekitar. 

Sedekah sampah dilakukan dengan cara menempatkan satu keranjang sampah besar di pinggir jalan dengan jarak per 50 meter satu keranjang sampah.

Direktur Bank Sampah Pasiripis Mandiri, Asep Sanusi menjelaskan hasil dari sedekah sampah ini nantinya digunakan untuk membiayi kebutuhan masyarakat sekitar. Sedekah sampah berbeda dengan tabungan sampah.

BACA JUGA:Cetak 5 Gol di Liga Champions, Erling Haaland Ledek Jamie Carragher dan Micah Richards

"Sedekah sampah uangnya untuk keperluan masyarakat, kalau yang nabung sampah itu untuk pribadi. sekarang jumlah nasabah di ke-RWan ini ada sekitar 125 nasabah yang sudah tercatat, yang uangnya diambil satu tahun sekali. Untuk yang nabung sampah rata-rata simpannyan kisaran dua ratus ribuan yang paling tinggi" tutur Asep.

Setiap kali pengumpulan sampah yang dilakukan dua minggu sekali, kata Asep, biasanya terkumpul sampah yang sudah terpilah sebanyak 1,5-2 kwintal yang nantinya akan dijual ke para pengepul sampah.

Program bank sampah yang dikelola Asep, di Kampung pPasiripis cukup mendapatkan dukungan dari masyarakat sekitar. Bahkan kedepannya Asep juga ingin menggalakan nabung sampah untuk bayr Pajak Bumi Bangunan atau PBB.

"Program bayar PBB pakai nabung sampah juga sedang dirintis. ini bentuk kolaborasi juga dengan petugas pemungut PBB," tuturnya lagi.

BACA JUGA:Sekda Kota Tasik Jajal Destinasi Wisata Air di Sungai Ciwulan

Untuk sampah organik, kata Asep, belum begitu banyak, kalaupun ada baru ujicoba diolah menjadi magot dan pupuk organik yang bisa dijadikan pupuk untuk tanaman ke sawah.

Sejauh ini proses pilah sampah dari rumah antara organik dan non organik belum maksimal. Asep mengatakan masih perlu adanya edukasi secara masip untuk kebiasaan memilah sampah dari rumah.

"Memamng sudah ada yang terpilah, tapi ada juga yang belum terpilah sehingga harus kami pilah," tegas Asep.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: