Warga Tasikmalaya Kompak Hiasi Kampung dengan Lorong Merah Putih, Gotong Royong Jadi Kunci Harmoni

Warga Tasikmalaya Kompak Hiasi Kampung dengan Lorong Merah Putih, Gotong Royong Jadi Kunci Harmoni

Lorong Merah Putih di Kampung Cihonje, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya. istimewa for radartasik.com--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Di tengah ramainya isu bendera selain Merah Putih yang sempat viral jelang HUT ke-80 Republik Indonesia, warga TASIKMALAYA justru menunjukkan sikap sebaliknya. 

Mereka kompak, solid, dan tetap setia memeriahkan bulan kemerdekaan dengan semangat nasionalisme yang murni, berbekal gotong royong.

Kampung-kampung di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya menjelma menjadi Lorong Merah Putih.

Bendera raksasa dibentangkan, lampu-lampu bambu menghiasi jalanan, dan suasana semarak terasa hingga ke sudut-sudut gang.

BACA JUGA:Persebaya Gratiskan Song For Pride untuk Tempat Usaha di Tengah Ramai Polemik Royalti Lagu

Di balik kemeriahan itu, ada semangat kolektif warga yang dipimpin oleh para pengurus RT, RW, dan Karang Taruna yang tidak sekadar memerintah, melainkan ikut bekerja, mengayomi, dan menjaga kepercayaan warga.

"Kampung kami tetap kompak karena pengurusnya tidak egois. Mereka ikut kerja, bukan cuma nyuruh. Jadi warga pun semangat gotong royong," kata Mang Ea (46), warga Mangkubumi kepada wartawan, Rabu 6 Agustus 2025.

Menurutnya, kekompakan warga tak bisa dilepaskan dari kepemimpinan yang adil. Jika pengurus hanya mementingkan diri sendiri, warga tak akan peduli. 

“Banyak kampung lain yang gagal kompak karena pengurusnya cuma duduk manis, warga kerja, tapi hasilnya untuk perut sendiri,” tegasnya.

BACA JUGA:BRI Perluas Pembiayaan Rumah Subsidi, Dukung Program 3 Juta Rumah Melalui Penambahan Kuota FLPP 25.000 Unit

Contoh konkret tersebut terlihat di Kampung Pajagan, Kecamatan Mangkubumi. 

Ketua RT 02, Muhamad Refi, memimpin langsung proses pemasangan bendera sepanjang 100 meter lebih, hasil patungan warga yang mencapai hampir Rp1 juta.

"Kami ingin menumbuhkan semangat kebersamaan dan nasionalisme, terutama untuk anak-anak dan remaja. Ini bukan cuma soal peringatan, tapi pembelajaran hidup bermasyarakat," bebernya.

Refi berharap semangat gotong royong ini tidak berhenti saat HUT RI saja. Ia ingin budaya saling bantu, peduli, dan kompak terus hidup dalam keseharian warga.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait