Jelang Laga Lawan Porto, Massimo Moratti Akui Inter Milan Dalam Krisis

Jelang Laga Lawan Porto, Massimo Moratti Akui Inter Milan Dalam Krisis

Ilustrasi pemain Inter Milan-- Twitter Inter Milan

RADARTASIK.COM – Mantan pemilik Nerazzurri, Massimo Moratti akui Inter Milan dalam krisis jelang laga lawan Porto di babak 16 besar leg kedua Liga Champions.  

Moratti merasa Inzaghi tidak mempunyai taktik yang tepat setelah Inter Milan kalah dari Spezia di Serie A yang membuat posisi mereka di empat besar menghadapi ancaman serius.

Kekalahan atas Spezia menunjukkan Inter Milan dibawah Simone Inzaghi mempunyai dua wajah yang berbeda, mampu mengalahkan Napoli dan AC Milan, namun mudah ditaklukan tim lemah seperti Spezia yang berjuang menghindari zona degradasi.

Menurut Moratti, Inter Milan terlihat seperti “Sebuah tim yang kurang konsentrasi, setelah tampil bagus mereka kembali terlihat tidak terorganisir untuk memenangkan pertandingan,” saat berbicara kepada media Italia, Leggo.

BACA JUGA:Program Beasiswa S2 Dalam Negeri Kementerian Kominfo Dibuka, Salah Satunya di Institut Teknologi Bandung

Moratti juga menyatakan Simone Inzaghi sedang menghadapi ujian penting dan harus membuktikan diri saat menghadapi Porto di Liga Champions.

"Pelatih selalu memikul semua tanggung jawab, apakah tim menang atau kalah,” kata Moratti dikutip dari Sempreinter.

"Dalam hal ini mereka kalah jadi dia harus menanggung semua pelecehan dari pers dan fans dan sebagainya,” lanjutnya. 

“Dia menganggap dirinya sebagai pelatih yang ingin membiarkan para pemain mengekspresikan diri mereka sendiri,” ulas Moratti tentang Inzaghi.

BACA JUGA:Saran Arrigo Sacchi untuk Inter Milan Saat Lawan Porto: “Jangan Cuma Andalkan Kesalahan Musuh

“Namun, dia masih harus menunjukkan tahu bagaimana menjaga tim tetap fokus secara berkelanjutan,” sarannya.

Mantan pemilik Inter Milan ini juga menyebut krisis yang dialami anak asuh Inzaghi lebih bersifat psikologis mengingat besarnya dukungan pengemar selama ini.

"Saya pikir ada sesuatu yang bersifat psikologis," ucapnya.

Ia menambahkan, “"Saya tidak berpikir itu hanya karena kurangnya dukungan fans, mungkin secara taktik kami tidak menemukan solusi yang tepat."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: sempreinter