BPBD Kabupaten Garut Selesai Assessment, 511 Rumah Rusak Akibat Gempa Akan Dapat Bantuan

BPBD Kabupaten Garut Selesai Assessment, 511 Rumah Rusak Akibat Gempa Akan Dapat Bantuan

satria Budi, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut-agi sugiana/radar tasikmalaya-radartasik.disway.id

GARUT - Gempa yang mengguncang Kabupaten Garut beberapa waktu lalu menimbulkan kerusakan di dua kecamatan, yakni Kecamatan Pasirwangi dan Samarang.

Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) beserta dinas terkait pun sudah menerjunkan petugas untuk melakukan assessment untuk mengetahui jumlah rumah terdampak.

Hasil asessment Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut diketahui bahwa sebanyak 511 rumah rusak akibat gempa aktivitas Sesar Garsela di Kecamatan Samarang dan Pasirwangi.

“Tercatat hasil assessment di lapangan itu jumlahnya jadi 511. Rusak ringan, sedang, dan berat,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Satria Budi, Senin (13/2/2023).

Ia menuturkan, Pemkab Garut telah menerjunkan sejumlah petugas dari dinas terkait untuk menanggulangi daerah terdampak bencana gempa bumi di dua kecamatan pada 1 Februari 2023 lalu.

Satria Budi mengatakan, data yang sudah diperoleh selanjutnya diusulkan mendapatkan bantuan perbaikan rumah. “Setelah didata, rencana selanjutnya mengajukan untuk perbaikan, dan tentunya dilihat dari kemampuan APBD,” lanjutnya.

Usulan bantuan dari mulai Rp 2,5 juta sampai Rp 5 juta per rumah. Tapi itu baru sebatas usulan. Besaran itu masih dibahas dan belum ditetapkan. “Jadi nanti bisa juga bantuan pengadaan barang bahan material bangunan untuk yang rusak ringan,” tambahnya.

Sementara itu, kata dia, sejauh ini masyarakat di wilayah terdampak sudah melakukan aktivitas seperti biasa. “Alhamdulillah, aktivitas masyarakat sudah berjalan normal. Bahkan sejak hari pertama, tidak terjadi gangguan yang berarti terhadap aktivitas masyarakat di daerah terdampak gempa,” ungkapnya.

Sebelumnya, gempa bumi yang diakibatkan aktivitas Sesar Garsela berkekuatan Magnitudo 4.3 mengguncang wilayah Garut. Gempa sempat membuat kepanikan warga sekitar dan menyebabkan rumah warga mengalami kerusakan. Beruntung gempa tak menimbulkan korban jiwa.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pun telah melakukan peninjauan ke daerah terdampak gempa. PVMBG pun merekomendasikan tiga hal yang perlu segera dilakukan Pemerintah Kabupaten Garut.

Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami PVMBG dr Supartoyo menyebut, tiga rekomedasi tersebut adalah mitigasi bencana, pengaturan tata ruang, dan pembentukan perda tentang aktivitas di wilayah gempa bumi.

“Tiga rekomendasi ini bisa menjadi obat yang paling ampuh untuk mengurangi risiko bencana akibat gempa. Ketiganya penting untuk segera dilaksanakan Pemkab Garut,” ucapnya usai peninjauan beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan, hal yang pertama dilakukan adalah terkait mitigasi bencana, mitigasi struktural dan nonstruktural yaitu dengan menentukan tempat dan jalur evakuasi. Upaya tersebut penting sebagai langkah untuk melindungi masyarakat yang bermukin di kawasan rawan gempa.

Masyarakat di kawasan rawan gempa seperti di Kecamatan Pasirwangi dan Samarang harus dilatih agar tidak kebingungan saat bencana alam seperti gempa. Sehingga mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana termasuk gempa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: